METRO, Manado- Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada bulan Oktober 2020 Kota Manado mengalami Inflasi sebesar 0,10 persen, karena adanya peningkatan indeks harga konsumen dari 104,88 pada September 2020 menjadi 104,99 pada Oktober 2020.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara, Norma Regar mengungkapkan bahwa dari sebelas kelompok pengeluaran di Kota Manado, peningkatan indeks terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya, kelompok penyediaan makanan dan minuman dan kelompok pakaian dan alas kaki.
“Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks diantaranya kelompok transportasi, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga,” ujar Norma saat menyampaikan informasi mengenai indikator strategis Sulawesi Utara via streaming youtube, Senin (2/11) kemarin.
Dijelaskan Norma, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi di Manado adalah lemon. Kemudian diikuti oleh cabai rawit, bawang merah, tomat, donat, ikan malalugis, minyak goreng, roti manis, sate, dan buncis.
“Adapun komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar adalah angkutan udara, tarif kendaraan roda 4 online, ikan oci, ikan cakalang, emas perhiasan, ikan deho, tarif listrik, ikan mujair, daun paku dan daun selada,” ungkap Norma.
Di Pulau Sulawesi, menurut Norma tercatat 6 kota mengalami inflasi dan 7 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Palu sebesar 0,41 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Bulukumba sebesar 0,08 persen. “Deflasi tertinggi terjadi di Kota Bau-Bau sebesar 0,68 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Pare-Pare sebesar 0,11 persen,” pungkasnya.(71)
Komentar