Polres Bitung Sebar Personil ke Semua Gereja

METRO, Bitung- Teror bom bunuh diri di kompleks Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan disikapi serius Polres Bitung. Langkah antisipasi guna mencegah kejadian semacam itu langsung disiapkan.

“Iya, itu wajib kita laksanakan. Dan memang soal ini ada instruksi dari Mabes Polri,” ujar Kabag Ops Polres Bitung Kompol Eddy Syahputra, Senin (29/03) kemarin saat dikonfirmasi.
Upaya antisipasi yang disiapkan berlaku menyeluruh di wilayah Kota Bitung, termasuk di dalamnya seluruh gereja yang ada. Polres Bitung kata Eddy, tidak mau main-main dengan upaya tersebut.

“Untuk di lingkungan gereja sudah pasti jadi fokus pengamanan kita. Nantinya di setiap gereja akan ada empat personil yang melakukan penjagaan. Bahkan jumlahnya bisa lebih dari itu. Karena informasi yang kita dapat personil dari TNI, Satpol-PP dan internal gereja juga akan melakukan pengamanan,” ungkapnya.

Pengamanan di gereja-gereja dimulai sejak pekan berjalan ini. Hal itu dilakukan karena dalam waktu dekat Umat Kristiani akan merayakan Paskah. Perayaan itu sudah akan berlangsung sejak Kamis (01/04) nanti.

“Tapi perlu dijelaskan pengamanan ini lebih difokuskan pada saat pelaksanaan ibadah. Jadi setiap ada ibadah di masing-masing gereja, khususnya rangkaian perayaan Paskah, personil kita akan turun ke lapangan. Kita akan mengawal pelaksanaan ibadah dari awal sampai akhir. Kita akan mengawasi dengan ketat, terutama pihak-pihak yang tidak berkepentingan untuk masuk ke gereja,” papar Eddy.

Kemudian, untuk antisipasi secara menyeluruh juga ada beberapa langkah yang disiapkan. Langkah dimaksud terdiri dari pengumpulan informasi di lapangan terkait situasi terkini, pelaksanaan razia terhadap penggunaan sajam dan bahan peledak, serta memperketat penjagaan di seluruh perkantoran jajaran Polres Bitung.

“Di Mako Polres juga harus kita jaga. Ingat kejadian di Surabaya beberapa tahun lalu, kantor kita ikut jadi sasaran teror. Makanya kita tidak mau kejadian seperti itu terjadi di sini. Kalau itu sampai terjadi, situasi pasti akan lebih parah,” tukasnya.

Meski demikian, Eddy meminta publik tidak gegabah menyikapi insiden di Makassar. Ia berharap masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh. Ia menjamin kepolisian terlatih dan sangat siap menghadapi kejadian seperti itu.

Di sisi lain, tokoh Umat Katolik di Bitung yang juga politisi DPRD Sulut, Fabian Kaloh, menyatakan dukungan penuh bagi Polres Bitung melaksanakan pengamanan. Ia optimis institusi tersebut pasti melakukan yang terbaik untuk menjamin keamanan masyarakat.

“Kita serahkan ke polisi untuk mengawal situasi ini. Biarkan mereka bekerja karena itu memang tugas mereka. Kita masyarakat ikut saja apa yang jadi imbauan polisi. Mereka pasti tidak ingin kejadian di Makassar terjadi di sini,” tuturnya.

Fabian juga menyampaikan imbauan menyangkut teror bom dimaksud. Ia meminta masyarakat tidak memperkeruh suasana dengan hal-hal yang tidak perlu, salah satunya menyebarkan foto-foto terkait kejadian itu. Menurut dia, belum tentu foto-foto ataupun informasi yang disebar merupakan fakta, mengingat dalam situasi seperti ini kabar bohong alias hoax kerap bertebaran.

“Dan kalau ternyata yang disebar adalah hoax kita sendiri yang rugi. Kita akan berurusan dengan hukum dan sudah tentu akan membuat situasi jadi lebih runyan. Jadi saya harap kita lebih dewasa dalam menyikapi kejadian semacam ini,” pintanya.(69)

Komentar