METRO, Boltim- Naas dialami Fikran Umar (22) dan Darwin Mamonto (19) Warga Desa Inaton Kecamatan Modayag Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Kedua penambang tradisional di Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) Tobongon Boltim ini dikabarkan tewas mengenaskan saat menambang didalam lubang. Kuat dugaan, sebab kematian dua lelaki tersebut karena terhirup zat beracun.
Sangadi Desa Tobongon Kecamatan Modayag Muhamad Elias ketika dikonfirmasi METRO via ponselnya, Kamis (24/02) kemarin membenarkan adanya kejadian itu. Ia mengatakan, dua korban sudah dievakuasi dan dihantar langsung mobil ambulance ke keluarga mereka masing-masing. Elias pun mengaku, tidak begitu mengetahui kronologis meninggalnya Fikran dan Darwin di WPR. Alasanya pada saat kejadian dirinya sedang berada diluar desa tetangga menghadiri acara duka.
Namun, kata dia, sekilas informasi dari warga sekitar, bahwa peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 14.00 Wita disalah satu lokasi lubang tambang WPR milik MM. Menurut kabar juga, sebelum kejadian, Fikran dan Darwin (korban,red) berada didalam lubang melakukukan penambangan. Tahu-tahu heboh di Desa Tobongon, ketika mendapat kabar 2 penambang telah meninggal didalam lubang. Warga pun langsung mendatangi lokasi kemudian mengevakuasi korban.
“ Saya mendapat informasi, Darwin dan Fikran tewas diduga terhirup zat asam,” terang Sangadi kepada METRO via ponselnya. Sayangnya, hingga berita ini diturunkan Kapolsek Modayag Iptu Amri Momijo belum dapat dikonfirmasi. Setelah berkali-kali dihubungi via ponselnya tidak diangkat-angkat.(40)
Komentar