METRO, Manado- Malaysia menjadi negara pemasok komoditas impor terbesar untuk Sulawesi Utara dengan nilai mencapai 9,49 juta dolar atau 81,16 persen dari total ekspor. Adapun komoditas yang dibeli dari negara tersebut adalah bahan bakar mineral (BBM) dan lemak dan minyak nabati.
Dari sisi volume impor pun Malaysia mendominasi. Pada bulan Desember volume impor dari negara tersebut mencapai 11.299,46 ton atau 94,18 persen dari total impor Sulawesi Utara.
Kepala Badan Pusat Statistik Sulut, Asim Saputra mengungkapkan, nilai impor Sulawesi Utara pada Desember 2022 sebesar 11,69 juta dolar, mengalami penurunan 44,33 persen dari bulan November 2022.
“Bila dibandingkan dengan bulan Desember 2021, juga mengalami penurunan sebesar 51,60 persen,” ujar Asim.
Jika dilihat berdasarkan golongan barang, menurut Asim bahan bakar mineral memberikan share terbesar terhadap nilai impor. Kontribusi golongan barang ini terhadap total impor mencapai 79,02 persen, dengan nilai 9,24 juta dolar yang seluruhnya diimpor dari Malaysia.
“Secara volume, impor Sulawesi Utara bulan Desember 2022 juga mengalami penurunan sebesar 80,70 persen dibanding November,” ungkap Asim.
Ia mengatakan, komoditas dengan volume impor terbesar adalah bahan bakar mineral yang mencapai 11.178,95 ton atau 93,17 persen dari total volume impor.
“Peningkatan volume impor tertinggi dibandingkan bulan sebelumnya terjadi pada impor komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya, yaitu sebesar 137,85 persen,” tandas Asim.(71)
Komentar