METRO, Manado- Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sulawesi Utara (Sulut) mendukung Kedaireka dalam meningkatkan dunia usaha.
Ketua HIPMI Sulawesi Utara Natanael Pepah mengatakan, Kedaireka merupakan wadah yang memfasilitasi kolaborasi masif dan terstruktur antara perguruan tinggi dengan DUDI atau dunia usaha dan dunia industri di Indonesia.
“Saya rasa untuk saat ini dunia usaha sudah berubah, kita tetap berkompetisi untuk kemajuan bangsa,” ujar Natan, ia biasa disapa.
Yang terpenting, menurut Natan adalah kemampuan untuk berkolaborasi. Ia meyakini Kemendikbudristek jeli melihat ini, sehingga lahirlah Kedaireka.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali potensi, kolaborasi, inovasi antara perguruan tinggi dan DUDI. dan yang terpenting adalah ‘matching fund’, bagaimana pendanaan ini digunakan dengan baik oleh Perguruan Tinggi dan dunia usaha,” jelasnya.
Kata Natan, ada lima Prioritas Reka Cipta untuk 2023, yaitu Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Penguatan Pariwisata, dan Kemandirian Kesehatan.
“Harapan saya lima prioritas Reka Cipta ini ada yang lahir dari Perguruan Tinggi dan DUDI di Sulawesi Utara, karena di periode kali ini pemerintah telah menyediakan dana sebesar Rp1 triliun,” ucap Natan.
Ia pun berharap dengan kegiatan Rekapreneur saat ini, sebagai bagian dari ekosistem kedaireka memberikan banyak manfaat bagi semua, khususnya di Sulawesi Utara.
“Mewakili BPD HIPMI Sulut, sekali lagi saya menyambut baik kegiatan Rekapreneur dan mendukung sepenuhnya, kepada kementerian khususnya Dirjen Dikti sebagai motor penggerak Kedaireka yang sudah memilih Sulawesi Utara sebagai salah satu tempat untuk mengadakan kegiatan ini,” katanya.
HIPMI mengapresiasi kegiatan RekaPreuner untuk mendukung ekosistem kedaireka, saat membawakan sambutan dalam acara yang bertajuk Innovate and Collaborate For a Sustainable Future ini dihadiri oleh perwakilan perguruan tinggi, UMKM, BUMD, Bumdes, startup di Manado.(71)
Komentar