METRO, Sitaro- Sebanyak 73 warga dari 16 kepala keluarga di Kampung Dompase, Kecamatan Siau Tengah Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau Tagulandang Biaro) harus mengungsi di gedung gereja setempat dampak dari peningkatan guguran lava Gunung Karangetang masih terus berlangsung sampai saat ini.
Sementara arah luncuran lava pijar salah satunya mengarah ke kali Batang, di mana lokasi tersebut berdekatan dengan pemukiman warga di Kampung Dompase.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Joickson Sagune diungsikan para warga ini tersebut sebagai upaya mitigasi Pemerintah Daerah menyikapi aktivitas gunung.
“Jadi untuk sementara para warga tinggal di gedung Gereja Dompase,” ungkap Joickson, Kamis (9/2).
Menurut Joickson dari jumlah pengungsi itu terdapat anak balita dan lansia. Dan mereka telah disantuni bantuan dari Pemerintah Daerah melalui BPBD.
“Bantuan yang diserahkan berupa matras, selimut, mie instan, dan beras. Ini awal bantuan bagi para pengungsi sesuai dengan SOP yang ada,” tuturnya.
“Selain kami telah menyiapkan shelter di Paseng sebagai bentuk jaga-jaga apabila terjadi lonjakan pengungsian,” imbuhnya.
Sementara laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang pada periode pengamatan 9 Februari pukul 00.00-06.00 WITA.
Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-II. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 100-150 m di atas puncak kawah. Asap kawah II putih tebal lk 50m. Guguran lava ke arah kali Batang, kali Beha Barat dan Nanitu lk 750-1500m.
“Sedangkan ke kali Batuawag dan Kahetang luncuran sesekali terjadi lk 1000 meter,” ujar Koordinator Pos PGA, Yudia Pramana Tatipang.
Sementara Bupati Kepulauan Sitaro, Evangelian Sasingen kembali mengimbau warga soal rekomendasi dari pihak Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar dipatuhi.
Orang nomor satu di Sitaro ini juga meminta para petugas di lapangan tetap meningkatkan kewaspadaan saat bertugas. “Selalu waspada yang ada di lapangan,” ungkap Evangelian.(sal/kg)