SEJUMLAH Pelatih Cabang Olahraga Peserta PON XX Papua, sepakat pelaksanaan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Luar dilakukan lebih awal atau minimal enam bulan sebelum Pelatda Terpusat atau Training Center (TC) Dalam.
Pelatih Pencak Silat, Ventje Encho Simbar ketika berbincang dengan METRO mengatakan sejak awal tahun 2021, sebagian besar cabor yang mengusung target medali sudah mulai melakukan TC Luar meski belum ditunjang oleh KONI.
“Kalau tunggu jadwal TC Dalam selama tiga bulan berarti atlet harus menunggu bulan Juli baru mulai melaksanakan latihan secara terpadu. Idealnya, jika cabor memiliki orientasi prestasi, TC sudah dimulai enam bulan sebelum PON,” kata Encho.
Diakui Encho, masalah pendanaan tentu menjadi kendala bagi KONI karena jika TC selama enam bulan, butuh dana yang besar untuk penginapan dan makan minum. Apalagi, informasi yang berkembang, dana untuk persiapan hingga keberangkatan ke PON XX Papua hanya tersedia Rp 15 miliar.
Jumlah tersebut, jika dibandingkan dengan PON Jabar Tahun 2016 lebih kecil karena informasi yang ia dapatkan, dana PON Tahun 2016 sebesar Rp 17 miliar. “Agar dana untuk PON bisa dioptimalkan, sebaiknya TC Dalam dilakukan hanya satu bulan menjelang keberangkatan ke Papua, sementara dana TC Dalam yang 2 bulan dialihkan untuk TC Luar selama 6 bulan,” ujar Encho.
Senada juga dikemukakan oleh Denny Pua, Pelatih Cabor Biliard. Menurutnya, agar atlet benar benar siap untuk berkompetisi di Papua, ada baiknya TC Dalam hanya dilakukan selama satu bulan menjelang keberangkatan ke Papua. Sebab, jika TC Dalam dilakukan selama tiga bulan, hanya akan terjadi pemborosan anggaran untuk makan minum dan penginapan selama TC.
Ia sepakat dengan Encho agar KONI Sulut mengalihkan anggaran dua bulan TC Dalam menjadi 6 bulan TC Luar. “Menurut saya lebih efektif TC Luar dilaksanakan lebih lama sehingga pada saat TC Dalam, setiap cabor tinggal mengoptimalkan strategi bertanding. Tapi yang penting, tim monitoring dan evaluasi benar benar berfungsi saat pelaksanaan TC Luar,” imbuhnya.
Sementara itu, Pelatih Cabor Selam, Nelson Uada juga menilai jika TC Luar dilakukan lebih awal sebelum masuk TC Dalam. Khusus Cabor Selam, TC Luar sudah dimulai sejak awal Januari dimana untuk kebutuhan operasional latihan lebih banyak ditanggung oleh pelatih. Agar program latihan lebih terarah, ia juga sepakat jika TC Luar dilakukan lebih awal sebelum pelaksanaan TC Dalam. “Sebaiknya TC luar dilakukan lebih awal dan TC Dalam hanya untuk pemantapan strategi satu bulan menjelang keberangkatan ke Papua,” katanya.
Sebelumnya, Hendra Massie sebagai Pelatih Cabor Muaythai juga lebih condong agar pelaksanaan TC Luar dilakukan minimal enam bulan sebelum TC Dalam. Sebab, jika sudah ada penetapan jadwal TC Luar, atlet-atlet sudah bisa disuplai untuk kebutuhan gizi yang ideal sebagai atlet.
Menurut Massie, meski agenda TC atau Pelatda PON belum jelas, tapi Cabor Muaythai sudah melaksanakan program TC sejak awal bulan Januari. Bahkan, lewat upaya dari tim pelatih, para atlet telah melaksanakan program latihan penguatan otot di salah satu fitness center yang ada di Kota Manado.
Hal itu dilakukan agar para atlet sudah benar benar siap ketika jadwal TC Dalam dimulai. Bahkan, ia berharap jadwal try out sudah dilakukan baru kemudian masuk pada TC Dalam. Sebab, TC Dalam idealnya sebagai ajang evaluasi untuk penerapan strategi setelah dilaksanakan try out.(dni)