KORANMETRO.COM- Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produksi padi Provinsi Sulawesi Utara ((Sulut) di sepanjang tahun 2024 mencapai 273,13 ribu ton gabah kering giling (GKG).
Jumlah produksi padi di 2024 mengalami peningkatan sebanyak 34,94 ribu ton atau 14,67 persen jika dibandingkan dengan produksi di 2023 yang sebanyak 238,19 ribu ton GKG.
Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, menjelaskan puncak panen padi pada 2024 terjadi pada bulan September, dengan luasan panen mencapai 8,02 ribu hektare, sedangkan pada September 2023 luas panen padi mencapai 7,11 ribu hektare.
“Produksi padi tertinggi pada 2024 terjadi di bulan September, yaitu sebesar 36,99 ribu ton GKG sementara produksi terendah terjadi pada bulan Juli, sekitar 17,54 ribu ton GKG,” ujar Aidil, di Kantor BPS Sulut, Senin (3/3/2025).
Aidil mengatakan, terjadi penurunan produksi padi pada periode Mei-Agustus 2024 yaitu sebesar 5,11 ribu ton GKG, dibandingkan periode yang sama pada 2023. Penurunan produksi padi tersebut disebabkan karena adanya penurunan luas panen padi sebesar 1,34 ribu hektare.
“Peningkatan produksi padi terjadi pada Januari-April 2024 dan periode September-Desember 2024, yaitu masing-masing sekitar 30,94 ribu ton GKG, dan 9,12 ribu ton GKG,” jelas Aidil.
Ia mengatakan, penurunan produksi padi pada 2024 terjadi di beberapa wilayah seperti Minahasa Tenggara, Minahasa Utara, dan Minahasa. Di sisi lain, kata Aidil, terdapat beberapa kabupaten kota potensi penghasil padi yang mengalami kenaikan produksi padi, misalnya Kepulauan Sangihe, Bitung, dan Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
“Tiga daerah dengan total produksi padi tertinggi pada 2024 adalah Bolaang Mongondow, Minahasa, dan Bolmut. Sementara itu, tiga daerah dengan produksi padi terendah yaitu Kepulauan Talaud, Kepulauan Sangihe, dan Manado,” ungkapnya.
Aidil juga mengungkapkan bahwa jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi sepanjang Januari hingga Desember 2024 setara dengan 153,48 ribu ton beras.
“Produksi beras tertinggi pada 2024 terjadi pada Bulan September, yaitu sebesar 20,78 ribu ton. Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada Bulan Juli, yaitu sebesar 9,86 ribu ton,” katanya.(ian)