Robby Parengkuan.
METRO, Airmadidi – Kurangnya kesadaran masyarakat memincu maraknya kebakaran lahan di Minahasa Utara. Dari data Sat Pol PP dan Damkar selama Agustus 2019 telah terjadi 68 kasus kebakatan lahan.
“Selama Agustus ini terjadi 68 kasus kebakaran lahan,” ungkap Kasat Pol PP dan Damkar Minut Robby Parengkuan SH, Senin (02/09/2019).
Lanjutnya ada lima titik yang paling banyak terjadi kebakaran lahan. Kelima titik tersebut yaitu Kalawat, Likupang, Airmadidi, Kema dan Dimembe. “Setiap hari rata-rata terjadi tiga kasus kebakaran lahan. Bahkan ada yang sehari sampai lima kali kebakaran lahan,” ungkap Parengkuan.
Untuk itu menurut Kasat pihaknya pandang remeh. Walaupun apinya kecil tetapi harus tetap standby. Jangan sampai api ditipu angin kemudian membesar dan tak terkendali.
Diakui Parengkuan armada damkar yang siap dimiliki pihaknya hanya empat unit saja. “Armada damkar yang diap hanya empat unit saja. Kalau kurang kami minta bantuan dari propinsi. Kendala lain sumber air di musim kemarau ini ada yang sudah mengering. Begitu juga hidran ada yang macet,” aku Kasat.
Dirinya juga mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan di musim kamarau yang disertai angin kencang saat ini. “Jangan membakar lahan, apalagi tidak diawasi. Karena api dengan cepat bisa membesar dan terkendali merambat sampai ke perkebunan atau pemukiman warga,” imbau Parengkuan.(RAR)