METRO, Tutuyan- Kasus kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (PA) di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), terus meningkat. Bahkan tahun 2021 ini, sudah ada 14 kasus yang terjadi. Hal ini dibenarkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Boltim, Wenda Arif.
“Saat ini kasus yang melibatkan PPA karena korban kekerasan hingga Agustus 2021 ini meningkat. Di bulan Juni 2021 jumlah kasus kekerasan PPA sebanyak 8 kasus, dan Agustus ini naik menjadi 14 kasus,” ungkapnya.
Menurutnya jika dibandingkan dengan jumlah kasus tahun 2020 lalu, sebanyak 26 kasus kekerasan PPA, tahun ini hampir mendekati jumlah yang sama. Ini membuktikan bahwa belum mengalami penurunan kasus. “Kasus kekerasan PPA, tahun ini terus meningkat, sama seperti tahun lalu,” katanya.
Bahkan saat ini saja lanjutnya, pihaknya tengah mendampingi kasus dugaan pencabulan anak dibawah umur. “Jika ada dugaan kasus kekerasan PPA, diharapkan agar masyarakat tidak perlu takut atau malu untuk segera melaporkan kepada kami. Harus ada keberanian dan keterbukaan masyarakat yang menjadi korban kekerasan jangan hanya diam saja. Kami akan melayani dan melakukan pendampingan hukum,” harapnya.
Ditambahkannya, dengan adanya keberanian masyarakat segera melaporkan apabila ada dugaan kekerasan PPA, akan membuat efek jera kepada para pelaku. “Kalau masyarakat langsung melapor, bisa mengurangi angka kejahatan kekerasan PPA di daerah ini,” tandasnya.(kg)
Komentar