METRO, Manado- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) melalui 47 ribu gerai ritel modern dari 200 perusahaan peritel jejaring nasional dan lokal di seluruh Indonesia mendukung penuh upaya pemerintah memenuhi ketersediaan minyak goreng (Migor) bagi masyarakat.
Pemerintah telah menetapkan kebijakan harga minyak goreng jenis kemasan premium dan sederhana, disesuaikan dengan harga keekonomian dan diserahkan kepada mekanisme pasar dan penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng pada jenis curah Rp.14.000,- per liter, berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
“Bagi anggota kami, perubahan harga jual minyak goreng kemasan premium dan sederhana kepada masyarakat, mengikuti harga pokok penjualan yang diberikan oleh masing-masing merk minyak goreng yang diproduksi oleh produsen dan disalurkan distributor minyak goreng kepada kami,” ujar Ketua Umum APRINDO, Roy Mandey, dalam keterangan tertulisnya diterima METRO, Kamis (24/3) sore.
Dijelaskan Roy, untuk memastikan bahwa setiap anggotanya menjalankan arahan dan kebijakan, APRINDO terus melakukan koordinasi internal. Pemerintah, kata dia secara tegas menyampaikan bahwa Migor curah dijual pada seluruh pasar tradisional dengan HET Rp.14.000 per liter.
“Di ritel modern hanya menjual Migor kemasan premium dan Sederhana yang disesuaikan dengan harga keekonomian,” terang Roy.
Dengan demikian, kata Roy harapan ketersediaan dan stok Migor akan kembali normal dan optimal bagi masyarakat yang pola belanja dan konsumsi Migornya memiliki segmentasi masing-masing sesuai tradisi dan kebiasaan belanjanya. “APRINDO menyadari bahwa usaha ketersediaan stok dan menstabilkan harga Migor masih berlangsung menuju optimalisasi,” ungkapnya.
Menurut Roy, diperlukan dukungan dan komitmen bersama dari seluruh pelaku usaha dari sektor hulu, antara hulu hingga hilir bersama para pemangku kepentingan, sehingga kebutuhan Migor dan kebutuhan pokok lainnya tersedia cukup dan stabil. “Terutama dalam rangka hari besar keagamaan, puasa dan lebaran tahun 2022,” katanya..
Roy berharap, segala upaya dan usaha maksimal yang dilakukan tercapai. Khususnya ketersediaan dan kestabilan atas pasokan harga bahan pokok, diantaranya minyak goreng. “Sehingga akan relevan meningkatkan kontribusi konsumsi rumah tangga pada produk domestik bruto di kuartal kedua 2022 ,” pungkasnya.(71)
Komentar