TerminalKORANMETRO.COM- Realisasi jumlah arus peti kemas yang keluar masuk melalui Terminal Peti Kemas (TPK) Pelabuhan Bitung hingga bulan Oktober 2024, mencapai 228.564 Twenty-foot Equivalent Unit (TEUs).
Hal ini diungkapkan Terminal Head (TH) TPK Bitung, Teguh Firdaus, kepada awak media, saat kegiatan Media Port Visit di TPK Bitung, pada Jumat (22/11/2024).
Dijelaskan Teguh, jika dibandingkan periode Oktober tahun lalu jumlah arus peti kemas mengalami peningkatan sebesar 10 persen, yang disebabkan oleh meningkatnya kegiatan transshipment di pelabuhan yang dikelola Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP), anak usaha PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
“Untuk bisa meraup pertumbuhan positif tersebut, utamanya dengan transformasi, diantaranya melalui proses standardisasi yang dilakukan mulai dari peningkatan keterampilan SDM operasional, pola operasi berbasis perencanaan dan kontrol, hingga fasilitas dan peralatan terminal,” papar Teguh.
Menurutnya, sistemasi yang dilakukan akan melengkapi terminal peti kemas dengan sistem operasi terminal yang sama di seluruh terminal dalam lingkungan SPTP, termasuk di TPK Bitung.
“Sistemasi dan digitalisasi mempermudah pengguna jasa dalam mengakses layanan yang disediakan oleh terminal peti kemas,” ungkapnya.
Lanjut Teguh, adapun upaya yang telah dilakukan selama perjalanan transformasi yaitu Sesi Berbagi & Pelatihan Dalam Kelas, On The Job Training, serta Penerapan Operasi Berdasarkan Planning and Control (P&C). Fungsi utama P&C di semua pelabuhan yakni untuk memastikan semua kegiatan operasional, dikelola dan beroperasi secara efektif dan efisien 24/7 atau selama 24 jam dalam 7 hari.
“Saat ini kami terus berbenah melakukan transformasi agar layanan dan kinerja operasional TPK Bitung semakin baik dengan berbagai fasilitas yang dimiliki, guna mendukung pelayanan peti kemas baik domestik maupun internasional.”
Selain itu, pihaknya juga melakukan kolaborasi dengan perusahaan pelayaran untuk melakukan pemasaran bersama yang bertujuan menjaring pasar, baik pasar peti kemas domestik maupun internasional.
“Semoga dengan transformasi dan digitalisasi yang dilakukan oleh Perusahaan, layanan terminal peti kemas khususnya di Bitung dan Indonesia Bagian Timur akan semakin baik lagi,” kata Teguh.(plo)
Komentar