METRO, Bolsel- Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) H. Iskandar Kamaru, Spt, mengikuti Rapat Koordinasi Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara Nasional (Rakorwasdanas) Tahun 2021, secara Virtual di Ruang Rapat Bapelitbangda, Kawasan Perkantoran Panango, Selasa (31/08) kemarin.
Diketahui bahwa rakor ini juga dirangkaikan dengan Launching Sinergitas pengelolaan bersama Monitoring Centre Prevention (MCP) pencegahan korupsi oleh Kemendagri, KPK dam BPKP. Dimana pada kegiatan ini diikuti oleh para Gubernur/Bupati/Walikota se-Indonesia ini, Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan bahwa KPK telah diberi mandat dalam melakukan pemberantasan korupsi dan ada 8 fokus utama KPK.“Delapan fokus utama yaitu perencanaan dan penganggaran, pengadaan barang dan jasa, pelayanan terpadu satu pintu/perizinan, kapabilitas APIP, manajemen ASN, optimalisasi pendapatan daerah, manajemen aset daerah dan tata kelola keuangan Desa,” kata Firli.
Kegiatan kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan dari Kepala BPKP Muh. Yusuf Ateh yang menyampaikan salah satu resiko utama yang menghambat pencapaian tujuan adalah resiko fraud, oleh karena itu manajemen perlu mengidentifikasi dan mengimplementasikan mitigasi resiko fraud. Terkait hal ini, menurutnya pimpinan harus bisa menyadari resiko fraud ini pada pemda masing-masing. MCP merupakan bentuk implementasi mitigasi atas resiko korupsi melalui pemantauan perbaikan dalam 7 area rawan korupsi dan 1 area penguatan institusi. BPKP juga menyiapkan upaya dalam mendorong penguatan pengendalian Korupsi dari sisi Edukatif, Represif dan Preventif.“Terima kasih atas apresiasi dan semoga ke depan, BPKP bisa memberikan kontribusi lebih baik kepada Negara,” ungkapnya.
Selanjutnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muh. Tito Karnavian membuka secara resmi Launching Sinergitas Pengelolaan Bersama Monitoring Centre Prevention (MCP).
Mendagri mengucapkan terima kasih atas kerja sama KPK dan BPKP dalam pembuatan sistem MCP dan berharap seluruh Kepala Daerah bisa ikut dengan sistem ini. Mendagri lanjut memaparkan tentang temuan-temuan yang sering terjadi dari perencanaan yang kurang tepat, penganggaran yang kurang tepat dan pelaksanaan program.
Diakhir sambutannya, Mendagri mengimbau di tengah pandemi Covid-19 ini maka efisiensi harus betul-betul dilakukan dan kecerdikan mencari peluang agar tidak merugikan masyarakat sehingga pendapatan daerah bisa meningkat.
Turut hadir mendampingi Bupati, Sekda Marzanzius A. Ohy SSTP, MA, Inspektur Ridel Paputungan beserta jajaran, Kaban Keuangan beserta jajaran.(89)
Komentar