METRO, Bolmong- Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Ir Limi Mokodompit MM, terus menggalakan gerakan Inggay Mononggoba, atau gerakan ajakan kepada warga mari jo bakobong.
Hal itu dilakukan Bupati Limi Momkodompit didampingi staf khusus gubernur Sulut, Firasat Mokodompit SE, Kepala Dinas Perkebunan Bolmong Toni Toligaga dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bolmong, I Wayan Mudiyasa, saat melakukan penanaman revitalisasi vanili organik di Desa Otam Induk, Kecamatan Passi Barat, Minggu (14/08/2022) kemarin.
Dihadapan masyarakat Otam bersatu, Bupati Limi mengajak untuk warga untuk bercocok tanam.
“Jika disini kita lakukan penamanam dan pengembangan bibit vanili, ini merupakan hal yang luar biasa,” kata Bupati.
Perlu diketahui, kata Bupati, harga jenis tanaman ini cukup lumayan stabil. dan ini merupakan satu diantara jenis tanaman yang dapat mendongkrak perekonomian warga khususnya para petani.
“Bolmong, merupakan daerah yang subur dan apa yang telah diberikan sang pencipta benar-benar kita manfaatkan,” ujarnya.
Dikatakannya tanaman vanili, sempat menjadi primadona hasil pertanian saat harganya tinggi di era 1990-an.
Olehnya, dihadapan masyarakat, lebih khusus para Gapoktan, Limi mengatakan, disektor hasil pertanian tanaman vanili, bukan isapan jempol semata.
Dijelaskannya, saat ini menanam vanili sudah modern tidak tradisional lagi, mulai dari areal tanam, dulu arealnya harus luas sekarang arealnya relatif tidak terlalu besar. dulu 30 ribu batang bibit tanaman vanili harus ditaman di lahan yang isinya 30, namun sekarang cukup di lahan yang isinya 20.
“Hitung-hitungan sekarang, kalau 30 ribu batang bisa hasilkan 2 ons untuk setiap pohonnya. 30 pohon bisa dapat 5 ton mentah. Harga 1 ton vanili kering Rp 6 sampai Rp 7 juta, sehingga dalam satu kali panen bisa meraup uang Rp 7 miliar. Satu tahun sekali panen,” jelasnya.
Bukan hanya buahnya yang bisa mendatangkan ke untungan, melainkan penjualan bibit saya sudah bisa mendatangkan keuntungan. “Banyak petani sukses dengan hasil penjualan bibitnya,” tutur Limi.(48)
Komentar