METRO, Boltim- Perkebunan cengkeh terbilang tanaman yang menjadi unggulan sebagian besar warga eks transmigran di Desa Kokapoi Kecamatan Mooat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Hampir semua lahan perkebunan mereka dipenuhi tanaman cengkeh. Tetapi sepertinya komoditi yang satu ini tidak menjanjikan bagi warga Kokapoi yang notabene bertani.
Hal ini diakui Sangadi Desa Kokapoi Timur Billy Kumendong saat ditemui METRO, Senin (23/05) lalu. Dia menuturkan, hasil dari tanaman cengkeh tidak bisa diharapkan. Bagaimana tidak, sudah beberapa tahun ini pohon-pohon cengkeh terlihat produktif yang ditanam 5 tahun sampai 10 tahun silam, sampai sekarang tidak pernah menghasilkan buah. “ Tanaman cengkeh di Desa Kokapoi ada semua perkebunan warga. Tapi entah kenapa tidak pernah berbuah,”sebut Sangadi.
Kata Billy, beruntung masih ada hasil pertanian unggulan lainnya yang diandalkan sebagai tumpuan hidup warga. Diantaranya; hasil tanaman Jahe, Cabe dan penghasilan dari beberapa jenis tanaman bulanan lainnya. Lanjut Sangadi, sebagai pengganti tanaman cengkeh, kini warga Desa Kokapoi beralih ke budidaya tanaman Pala. Karena tanaman ini dianggap cocok dengan struktur tanah yang ada.
Ditambah lagi, prospek harga Pala dipasar dunia lebih menjanjikan. “ Jadi sekarang ini warga Kokapoi lebih banyak menanam pala. Tidak terlalu berharap dari hasil Cengkeh. Karena sudah bertahun-tahun alami gagal panen lantaran tidak ada buah,” ujar Billy. Mereka berharap, selain bergantung dari tanaman Jahe, Cabe, budidaya tanaman Pala akan memberikan hasil yang baik untuk peningkatan ekonomi masyarakat kedepan.(40)
Komentar