METRO, Kotamobagu- Kasus kekerasan terhadap anak kembali terjadi di Kotamobagu. Kali ini menimpa BT (13) warga Kopandakan I, Kecamatan Kotamobagu Selatan.
Siswa madrasah tersebut meninggal di Rumah Sakit Prof Kandou Manado Minggu (12/06) lalu.
Sebelumnya, BT mendapatkan perawatan di RSUD Kotamobagu dan kemudian dirujuk ke RS Prof Kandou Manado Sabtu (11/06) lalu, karena kondisinya memburuk.
Diduga korban jadi korban bullying dan penganiayaan dari teman sekolah.
Awalnya korban mengeluh sakit pada bagian perut dan beberapa bagian tubuh.
Informasi yang berhasil dihimpun, setelah dilakukan penanganan medis, korban harus menjalani operasi karena ada kerusakan pada bagian usus.
Selain itu pada paru-paru korban harus dikeluarkan darah yang cukup banyak. Pukulan benda tumpul diduga menjadi penyebab terjadinya kerusakan pada organ tubuh korban.
Polisi telah mengamankan dan memeriksa secara intensif 9 teman korban yang diduga terkait dengan kasus ini.
“9 teman sekolah korban saat ini sedang diperiksa didampingi orang tua mereka,” kata Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid SIK melalui Kepala Seksi Humas, Iptu I Dewa Adiyatna.
Sementara itu, keluarga korban menegaskan akan mencari keadilan atas meninggalnya siswa salah satu madrasah di Kotamobagu tersebut. “Kami akan mencari keadilan,” ujar salah satu keluarga korban.
Kepala sekolah (Kepsek) MTs 1 Negeri Kotamobagu, Intan Safitri Mokodompit menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban.
“Kami menyampaikan turut berduka cita kepada keluarga korban dan kami sebagai guru pendidik memohon maaf, kami lalai dan di luar kontrol, karena memang di hari Senin hingga hari Sabtu tidak ada laporan yang membully atau berkelahi atau sesuatu yang terjadi di luar biasanya, karena tidak ada laporan, hingga kami tidak tahu kejadian ini, ” ucap Kepsek.
Diketahui belum lama ini seorang balita perempuan (4) meninggal dunia karena diduga dianiaya oleh Ayah, ibu tiri dan nenek korban. Ketiganya merupakan warga Kelurahan Molinow, Kecamatan Kotamobagu Barat, Kota Kotamobagu.(62)
Komentar