METRO, Manado- Refly Mambu, warga Kelurahan Peleloan, Kecamatan Tondano Selatan, Minahasa, yang dirawat di RSUD Sam Ratulangi Tondano, Senin (03/07), akhirnya menghembuskan nafas terakhir.
Almarhum sebelumnya dilarikan ke RS pasca terlibat perkelahian dengan oknum anggota TNI, Kopda Handrei Supit di kawasan Jalan Togela Tondano, Jumat, (24/07) malam, sekitar pukul 21.00 WITA.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIII/Merdeka, Kolonel Inf Jhonson Sitorus, membenarkan hal ini.
“Perkara ini sedang ditangani oleh Pomdam Merdeka,” ungkap Sitorus, Rabu kemarin.
Jubir Kodam Merdeka itu pun lantas membeber kronologis kejadian. Awalnya korban menghadang mobil yang dikenderai oleh Ibu Serli Linu (isteri Kopda Handrei Supit) dengan menggunakan sepeda motor Nopol DB 3393 BQ dalam keadaan mabuk, di Jalan Togela Tondano, Jumat (24 Juni 2022 pukul 21.00 WITA).
Penghadangan tersebut berawal dari korban mengalami silau atau gangguan pandangan matanya dengan lampu mobil yang dikendarai Ibu Serli Linu, tetapi Ibu Serli Linu sudah beberapa kali meminta maaf tapi tidak diindahkan oleh korban bahkan makin marah marah.
Dengan kejadian tersebut Kopda Handrei Supit yang kebetulan berada di belakang Mobil keluarganya dengan mengendarai sepeda motor DB 6981 BO, ikut berhenti untuk bertanya ada masalah apa dan mendamaikan permasalahan. Tetap korban malah bertambah marah serta menantang Kopda Handrei Supit untuk berkelahi sehingga terjadilah perkelahian.
Perkelaian terjadi atas dasar pembelaan diri yang dilakukan oleh Kopda Handrei Supit karena saat kejadian telah terancam keselamatannya, dalam hal ini korban saat itu dalam keterpengaruhan minuman keras (miras) dan juga membawa senjata tajam dan mengancam juga mengejar Kopda Handrei dengan sajam tersebut.
Akibat perkelahian tersebut korban mengalami luka pada kepala bagian kiri akibat benturan benda keras dan dengan peristiwa itu Kopda Handrei Supit sudah berupaya untuk membawa korban ke ke RSUD dr. Samratulangi Tondano untuk mendapatkan perawatan medis.Setelah beberapa hari dirawat di Rumah Sakit,akhirnya korban meninggal dunia.
Kemudian Kopda Handrei Supit sudah melakukan upaya damai dan menyelesaikan secara kekeluargaan dengan pihak keluarga korban, tetapi tidak mendapatkan titik temu, sehingga keluarga korban tetap melapor ke Pomdam XIII/Merdeka.
Setelah satuan dimana Kopda Handrei berdinas yakni Rindam XIII/Merdeka, memediasi perdamaian dengan pihak korban dan pihak keluarga korban mengetahui kejadian yang sebenarnya, akhirnya pihak keluarga korban bisa memaafkan Kopda Handrei dan mau berdamai.
Kapendam mengatakan atas dasar laporan keluarga korban, saat ini perkaranya sedang ditangani oleh Pomdam XIII/Merdeka.(50)