METRO, Manado- Produk olahan kelapa dari Sulawesi Utara makin diminati dunia internasional.
Ekspor perdana santan kelapa asal Minahasa Utara (Minut) milik PT PT Suryapratama Agung Bahtera ke Tiongkok, pada Jumat (17/2) pekan lalu, menambah daftar komoditas ekspor unggulan asal Bumi Nyiur Melambai.
Sebelumnya, menurut data Karantina Pertanian, ekspor santan di Sulawesi Utara telah dilayarkan ke 8 negara dengan volume total 2.606 ton, senilai Rp 50,8 miliar dari 6 eksportir pada tahun 2022 selama 123 kali.
Kepala Karantina Pertanian Manado, Yusup Patiroy mengungkapkan, komoditas santan beku telah melewati pemeriksaan pejabat karantina dan dipastikan bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina serta dinyatakan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan negara tujuan. “Sehingga telah aman dan layak untuk dilalulintaskan,” ujar Yusup.
Menurutnya, Karantina Pertanian Manado terus berupaya memfasilitasi kemudahan layanan ekspor bagi para pelaku usaha agar komoditas pertanian daerah Sulawesi Utara bisa memenuhi persyaratan standar yang ditetapkan
” Hal ini dilakukan untuk menjamin kesehatan produk pertanian kita bebas dari hama penyakit hewan dan tumbuhan,” kata Yusup.
Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Kabarantan), Bambang berharap kedepannya ada sinergi yang kuat dari pemerintah pusat, pemerintan daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan dan meningkatkan ekspor.
“Berbekal pengalaman di tahun 2022 dengan tren kinerja ekspor yang positif, performa ekspor di tahun 2023 ini harus meningkat lagi dengan memperbaiki kekurangan di tahun lalu,” ujar Bambang.(71)
Komentar