METRO, Manado- Dalam rangka membangun hubungan silaturahmi antara manajemen PLN dan stakeholder serta menggali potensi kerjasama untuk menyukseskan program stakeholder yang mempunyai kerterkaitan dengan dukungan PLN sebagai BUMN yang berfokus kepada peningkatan customer experience, maka PLN Unit Induk Wilayah Suluttenggo pada kesempatan ini menyambangi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sulawesi Utara dalam rangkaian stakeholder management visitation, pada Rabu (01/07).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Erny Tumundo mengapresiasi niat baik PLN dalam melakukan koordinasi terkait pembahasan program-program Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang dapat disinergikan bersama dengan PLN melalui program corporate social responsibility (CSR) PLN Peduli.
“Terkait program kami yang mungkin dapat dibantu dari pihak PLN yaitu program pelatihan kepada tenaga kerja yang terkena PHK, seperti pelatihan pembuatan hand sanitizer, pembuatan masker atau face shield, serta program pembuatan makanan untuk disalurkan kepada keluarga tidak mampu,” tutur Erny.
Senior Manager SDM dan General Affair PLN UIW Suluttenggo, Galih Chrissetyo menjelaskan bahwa untuk program CSR dan bina lingkungan dalam mendukung program Disnaker harus diprioritaskan pada pembangunan sumber daya manusia seperti melakukan pelatihan dan pemberdayaan untuk mendukung CSR yang berbasis Community of Development.
“Adapun untuk program CSR dan Bina Lingkungan PLN di tahun 2020 dan perencanaan tahun 2021 lebih banyak terkait dampak program yang berkelanjutan 2 sampai 3 tahun kedepan,” ujar Galih.
Oleh sebab, menurut Galih harus dipersiapkan dengan matang untuk program yang sudah disiapkan oleh Disnakertrans sehingga dapat disinergikan dengan rencana CSR dan bina lingkungan PLN agar eksekusinya dapat berjalan lancar.
“Kami mendukung program terkait dengan pemberdayaan tenaga kerja. Ini sesuai dengan tujuan PLN dalam menentukan CSR-nya yaitu pada pembangunan sumber daya manusia yang berkelanjutan, salah satunya mempersiapkan tenaga kerja dengan kemampuan bahasa Inggris dan mandarin dalam mempersiapkan dukungan pariwisata di KEK Likupang,” ungkap Galih.
Ia menyebut, pihaknya telah menjalin hubungan baik bersama serikat pekerja baik di tingkat DPC dan DPD dengan rutin melaksanakan kegiatan LKS Bipartit setiap bulannya dan hasil pertemuan tersebut sudah dilaporkan ke Disnaker. “Ini merupakan komitmen kami untuk menjaga hubungan agar tetap harmonis antara pihak Manajemen dan pihak Serikat Pekerja,” tambah Galih.
Adapun isu-isu lain yang dibahas menyangkut program pelatihan berbasis kompetensi yang bekerja sama dengan UMKM, melatih masyarakat untuk mempersiapkan produk unggulan yang dapat memperkenalkan produk asli Sulawesi Utara, pelatihan tenaga kerja sesuai dengan kejuruan atau kompetensi yang ada seperti ; teknik listrik, bisnis perkantoran, teknik otomotif, teknik computer, teknik menufaktur, pelatihan menjahit pakaian, masker dan alat APD, serta jenis pelatihan lainnya.(71)