oleh

DJPb Dorong Percepatan Penyaluran DAK Fisik dan Dandes di Sulut

METRO, Manado- Penyaluran dana desa (Dandes) dan DAK Fisik Tahun 2021 untuk Provinsi Sulawesi Utara masih rendah. Dari alokasi dana yang mencapai Rp 3 triliun, tercatat hingga tanggal 27 Juli, untuk DAK fisik realisasinya baru mencapai Rp 91.68 miliar atau 6,2 persen. Sementara untuk dana desa realisasi mencapai Rp 422.30 miliar atau 34,42 persen dari target.

“Jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya, maka pada 3 bulan terakhir akan terjadi peningkatan realisasi,” ujar Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulawesi Utara, Ratih Hapsari Kusumawardani, dalam kegiatan press conference perkembangan pelaksanaan APBN triwulan II 2021 di lingkup Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (27/7) siang.

Dijelaskan Ratih, kendala dalam penyaluran DAK fisik disebabkan oleh belum selesainya kontrak dari dinas terkait pemilik DAK Fisik, adanya permasalahan dalam penggunaan aplikasi SIMDA dengan SIPD yang membingungkan operator.

“Kemudian penyiapan dokumen persyaratan untuk penyaluran DAK Fisik yang belum selesai dan ini harus menunggu keseluruhan dokumen terkumpul baru dilakukan penginputan, serta adanya reviu dari APIP yang memerlukan waktu,” kata Ratih.

Dia menghimbau agar pemerintah daerah berkomunikasi secara intens dengan KPPN mitra kerjanya, serta melakukan monitoring secara berkala terkait penyaluran DAK Fisik di lingkup wilayah kerja tersebut. “Mengkoordinasikan dengan BPKAD agar bisa meminta dinas terkait pemilik DAK Fisik agar segera melengkapi dokumen persyaratan yang diperlukan,” imbaunya.

Adapun kendala dalam penyaluran Dandes di Sulut, kata Ratih yaitu adanya tambahan aturan yang ditetapkan oleh Pemda, lambatnya pemenuhan dokumen penyaluran, keterbatasan kemampuan SDM di desa, serta kurangnya tenaga pendamping, dimana satu TP bisa mendampingi lebih dari 4 desa.

“Beberapa solusi yang sudah kami lakukan yaitu bertemu dengan pimpinan daerah dan melakukan FGD dengan seluruh BPPKAD-BPMD se- Provinsi Sulut, dan melakukan inisiatif baru berupa perancanaan program mahasiswa peduli desa,” pungkas Ratih.(71)

Komentar