oleh

DP3A Bolmong Gelar Seminar Perlindungan Anak dan Perempuan

METRO, Lolak- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), bekerjasama dengan Yayasan Theodora Duloduo, menggelar seminar perlindungan anak dan Perempuan, Jumat (09/04) pekan lalu.

Kepala DP3A Bolmong, Farida Mooduto, sekaligus pemateri pada kegiatan tersebut, mengucapkan terima kasih, kepada pusat pengembangan anak Theodora Duloduo, yang telah berpartisipasi melaksanakan kegiatan ini.

Dikatakan Farida, kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah sebuah kejahatan yang luar biasa. “Kekerasan perempuan dan anak sering terjadi. Terutama kekerasan fisik sebagian besar terjadi di lingkup rumah tangga,” kata Farida.

Hal ini terjadi karena perempuan lebih sering dikonstruksikan untuk bersikap prihatin, sederhana, dan menerima saja segala yang terjadi pada dirinya. Maka, seringkali perempuan hanya bersikap diam atau tidak bisa bicara ketika mengalami kekerasan. “Ketika perempuan tidak bisa mengambil keputusan untuk mengatakan ‘tidak’ terhadap sesuatu yang menimpa dirinya, disinilah kekerasan terhadap perempuan terjadi,” ujarnya.

Perlu diketahui, sikap diam perempuan merupakan bentuk kekerasan karena dalam situasi tertentu ia tidak bisa mengatakan sesuatu. Memang, lanjutnya, menjadi sangat ideal kalau perempuan bisa menjaga kerahasiaannya, tetapi kalau ada pelanggaran HAM, maka harus diungkap karena akan menimbulkan semacam legitimasi bahwa perlakuan demikian adalah hal biasa.

Selain itu, kata Farida, kekerasan seksual terhadap perempuan sulit dihapuskan karena sering dipakai sebagai bahan “candaan.” Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari semua pihak untuk menghapus hal ini. “Tugas kita semua untuk melakukan sosialisasi agar semakin banyak orang lebih peduli terhadap masalah ini,” ucapnya.

Kegiatan ini juga diadakan tanya jawab, yang erat kaitannya dengan hak-hak anak dan perempuan.(48)

Komentar