oleh

Dua Bocah Kakak Beradik Hanyut di Selat Lembeh

Satu tewas, satunya lagi masih dalam pencarian

METRO, Bitung- Perairan Selat Lembeh memakan korban. Seorang bocah tiga tahun dilaporkan tewas usai hanyut di perairan tersebut. Tak cuma itu, adiknya yang masih berusia enam bulan juga ikut jadi korban.

Sebagaimana informasi dirangkum menyebut, pada Selasa (08/03) kemarin terjadi kecelakaan perahu di perairan Selat Lembeh. Perahu itu ditumpangi empat orang yang terdiri dari dua orang dewasa dan dua anak-anak. Saat kecelakaan terjadi, perahu dimaksud tengah berlayar dari pantai di wilayah Girian menuju ke perairan Kareko, Kecamatan Lembeh Utara.

Dua dari empat penumpang perahu naas itu adalah Rehan Tampilang, 3 tahun, dan adiknya yang masih berusia enam bulan, Ilham Akbar Tampilang. Adapun dua penumpang lainnya adalah kakek dan ibu dari kakak beradik tersebut. Mereka berlayar ke Pulau Lembeh dengan menggunakan perahu jenis pakura, perahu yang biasa digunakan untuk menangkap Ikan Tuna.

Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkot Bitung, Fivy Kadeke, mengonfirmasi perihal kecelakaan perahu tersebut. Menurut dia, kecelakaan itu diduga kuat dipicu kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
“Kejadiannya tadi sore sekitar pukul 15.00 WITA (kemarin,red). Saat itu perahu tersebut sedang melintas di pantai di wilayah Madidir. Kebetulan di jam-jam itu angin cukup kencang bertiup sehingga berdampak pada gelombang laut. Makanya perkiraan kita kondisi cuaca itu yang menjadi penyebab kecelakaan,” terangnya.

Konfirmasi di atas diberikan berdasarkan keterangan kakek dan ibu kedua korban. Menurut mereka, perahu yang ditumpangi terbalik sehingga menyebabkan semua penumpang jatuh ke laut.
“Waktu sudah jatuh ke laut mereka saling berpegangan. Ada kira-kira 30 menit mereka bertahan sebelum dua anak itu terpisah dari orangtua mereka. Dari situlah kemudian dua anak itu dinyatakan hanyut,” ungkap Fivy.

Nah, belakangan dinyatakan Rehan sudah meninggal dunia. Kepastian itu didapat setelah bocah tersebut ditemukan sekitar tiga jam pasca insiden perahu terbalik. Tubuhnya tampak sudah kaku dan memucat.
“Tapi adiknya (Akbar,red) belum ditemukan. Sampai malam ini kita masih melakukan pencarian di lokasi dekat kakaknya ditemukan. Informasi ini sudah kita teruskan ke Basarnas dan mereka juga akan turun,” tukas Fivy.

Terpisah, Lurah Girian Indah Lientje Sanger turut mengonfimasi kejadian di atas. Kebetulan, dua bocah yang jadi korban kecelakaan perahu merupakan warganya.
“Ini saya bersama Pak Camat lagi di rumah keluarga mereka. Mereka memang tercatat tinggal di sini di Keluarga Tampilang-Monoarfa. Tapi memang mereka juga ikut tercatat di Kelurahan Kareko,” bebernya saat dihubungi via ponsel.

Lientje menyebut keluarga korban sangat terpukul dengan kejadian itu. Selain kematian Rehan, mereka juga sangat bersedih dengan keberadaan
adiknya yang belum ditemukan.
“Keluarga memohon doa agar Akbar bisa ditemukan dan selamat,” ucapnya.(69)

Komentar