METRO, Bitung- Balai Pelatihan Tenaga Kerja (BPTK) Kelas A Bitung kembali membuka pelatihan berbasis kompetensi. Pelatihan dimaksud tidak lain dalam rangka mempersiapkan calon tenaga kerja yang siap pakai.
Pembukaan pelatihan tersebut berlangsung Selasa (18/05) kemarin. Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar berkesempatan membuka kegiatan itu. Ia didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja Pemprov Sulut, Erny Tumundo, serta Kepala BPTK Kelas A Bitung Rahel Rotinsulu.
Ada enam paket pelatihan yang dibuka dalam kesempatan itu. Enam paket tersebut terdiri dari pelatihan junior secretary, perakitan komputer, instalasi listrik otomasi industri, teknisi refrigerasi komersial, operator mesin bubut dan frais, serta penjahitan pakaian menggunakan mesin. Pelatihan ini merupakan tahap II dengan sumber dananya dari APBN.
Hengky Honandar dalam sambutannya memberi dukungan penuh terhadap pelatihan itu. Ia optimis output dari kegiatan tersebut akan sesuai dengan harapan.
“Bukan cuma harapan peserta pelatihan agar memperoleh keterampilan yang diperlukan, tapi juga harapan bahwa pelatihan ini akan menghasilkan tenaga kerja yang siap pakai,” katanya.
Hengky menyatakan pelatihan di BPTK Kelas A Bitung sudah demikian maju. Tak cuma materi dan metodenya, peralatan yang dipakai maupun instrukturnya dianggap sangat sesuai. Hal itu pasti mengingat keberadaan BPTK jadi salah satu ujung tombak dalam melahirkan tenaga kerja andal.
“Ini bagian dari penekanan Pak Presiden kepada kita untuk terus kerja, kerja dan kerja. Makanya lembaga seperti BPTK ini terus didorong untuk melaksanakan pelatihan, supaya apa, supaya masyarakat kita punya keterampilan dan mudah untuk mendapatkan pekerjaan,” tuturnya.
Sehubungan dengan itu, Hengky pun meminta masyarakat Bitung untuk memanfaatkan BPTK. Khususnya generasi muda yang tergolong pencaker alias pencari kerja, ia mendorong mereka agar tidak canggung mengikuti pelatihan di lembaga itu. Ia menjamin akan banyak keuntungan yang diperoleh ketika mendapatkan pelatihan di lembaga yang dulunya bernama BLK itu.
“Keterampilan sudah pasti didapat. Dan itu akan lengkap karena peserta akan memperoleh sertifikat pelatihan yang berguna ketika mencari pekerjaan. Apalagi BPTK ini lembaga resmi pemerintah yang punya kemitraan dengan berbagai pihak, sehingga lulusan pelatihan di sini pasti akan mudah mencari pekerjaan. Tapi kalaupun tidak, lulusan bisa membuka usaha sendiri sesuai keterampilan yang dimiliki. Dan kami Pemkot Bitung pasti akan sangat membantu. Misalnya dari sisi permodalan, itu bisa kami fasilitasi,” paparnya.
Sementara, Rahel Rotinsulu menerangkan soal pelatihan yang dilaksanakan. Selain pelatihan itu sendiri, ia menyebut ada berbagai fasilitas yang disiapkan pihaknya untuk peserta.
“Selama pelatihan peserta akan memperoleh konsumsi, pakaian olahraga, pakaian kerja, serta ATK dan modul. Khusus jurusan tertentu kami juga menyediakan safety shoes selama di sini,” katanya.
Tak cuma itu, BPTK juga akan memberikan uang pengganti transportasi kepada peserta. Per hari sesuai kehadiran setiap peserta akan memperoleh uang sebesar Rp25 ribu, namun penyerahannya akan dilakukan sekaligus saat pelatihan ditutup.
“Jadi memang sangat menguntungkan. Sudah mendapat ilmu dan keterampilan, peserta juga diberikan banyak fasilitas. Dan begitu selesai, mendapatkan pekerjaan pun dijamin mudah,” sebutnya.
Selain pembukaan pelatihan, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan penandatanganan kerjasama antara BPTK Kelas A Bitung dengan SMK Negeri 4 Bitung. Kerjasama itu menyangkut praktek kerja industri dan uji kompetensi keterampilan.(69)