METRO, Tondano- Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Minahasa tahun 2023 telah disahkan tepar waktu. Namun demikian realisasi proyek fisik pemerintah masih jalan di tempat.
Hingga akhir triwulan I atau memasuki pertengana April belum ada satupun paket pekerjaan yang naik ke meja lelang alias tayang di Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) milik pemkab Minahasa.
Kabag LPSE, Meldy Lumintang ketika di konfirmasi tidak menampik belum adanya proyek yang dilelang. Ia mengaku belum ada satupun dokumen dari SKPD yang masuk ke pihaknya sehingga proses lelang barang dan jasa belum bisa dilakukan. “Pada dasarkan kami bagian pengadaan siap melaksanakan tender selama dokumen lengkap, ” ujar Meldy pekan lalu.
Meldy mengungkapkan, proses tender proyek tahun 2023 masih terkendala refocusing anggaran yang hingga kini belum selesai. “Memang terkendala refocusing. Ada penyesuaian refocusing dana di SKPD sehingga tender belum bisa dilaksanakan. Yang pasti bagian pengadaan siap melaksanakan tender, ” ujarnya.
Sementara itu, legislator komisi III DPRD Imanuel Manus mendesak pemkab menyelesaikan refocusing anggaran agar supaya proses lelang proyek segera berjalan.
Ia pun kuatir, jika durasi waktu dalam proses lelang tender pengadaan barang terlalu mepet, dikhawatirkan pekerjaan fisik terancma molor.
“Proses lelang masih belum berjalan, bagaimana dengan pengerjaannya nanti. Jangan sampai pekerjaan molor. kemudian pengerjaannya asal-asalan. Nantinya Pemkab sendiri yang dirugi, ” ujar Manus aeraua berharap tender secepatnya dilaksanakan.
Sementara itu, dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Minahasa, masih menunggu kepastian selesainya rofokusing anggaran dari pemerintah pusat. Padahal Dinas yang di pimpin Daudson E A Rombon ST ini telah menyiapkan angarna sekitar 23 mjliar untuk proyek fisik tahun 2023.
“Kami masih menunggu hasil refokusing. Kalau itu sudah rampung, maka akan segera lakukan tender atau lelang proyek di LPSE Minahasa,” ujar Kadis PUPR Minahasa, Daudson E A Rombon ST.
Di katakan Rombon, Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 23 miliar lebih untuk pembangunan fisik di Minahasa tersebar di bidang bina marga dan cipta karya. Ia pun berharap refocusing anggaran selesai sehingga paket pekerjaan segera di lelang dan dikerjakan.(bly/kg)