METRO, Manado- Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut), mengikuti seminar dan bimbingan teknis (Bimtek), di Aula Gedung Keuangan Negara Manado, Kamis (19/10/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pelaku UMKM lokal agar bisa bersaing di pasar nasional dan mampu merambah pasar global.
Peserta seminar mendapatkan kesempatan berharga untuk menyimak, berdiskusi, dan menggali informasi dari para narasumber yang mumpuni di bidangnya.
Narasumber pertama, yaitu Manager Operasional PNM Cabang Manado, Rio Jaclen Ringkuangan, memaparkan soal mekanisme pembiayaan. Narasumber kedua, Vonny Mewengkang dari Dinas Koperasi, menyampaikan materi terkait pengelolaan UMKM.
Narasumber terakhir, yakni pengusaha pangan olahan dari Minahasa Utara, Julien Waroh. Owner Glasie’s House ini, berbagi kisah sukses menggeluti usaha makanan ringan.
Usai seminar, para peserta mengikuti pelatihan pembukuan dan pemasaran. Di kelas pembukuan peserta belajar membuat laporan keuangan, neraca, serta laporan rugi laba. Sementara di kelas pemasaran, peserta diarahkan untuk memiliki akun market place.
“Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi sebuah event belaka, tetapi setelah ini, para peserta akan melanjutkan dengan kegiatan lain, yang sifatnya memastikan mereka belajar sesuai kebutuhannya untuk bisa mencapai target belajar,” ujar Heni Kartikawati, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kemenkeu.
Menurut Heni, pihaknya akan melakukan pemantauan, serta membuat skenario belajar terkait apa yang dibutuhkan pegiat UMKM untuk memastikan pelaku UMKM ini mencapai target belajar. “Kebutuhan belajar seperti apa yang diinginkan pegiat UMKM, itu yang kami sediakan. Misalnya perpajakan, keuangan dan ekspor impor, serta orientasi untuk melakukan lelang,” jelasnya.
Senada disampaikan Kepala Balai Diklat Keuangan Manado, Cucu Pujasetia. Menurut Cucu, pihaknya ingin memastikan para peserta mencapai target belajar yang diinginkan. “Biasanya sebuah seminar berakhir tanpa tindak lanjut. Event kami ini berbeda, usai seminar kami tindak lanjuti dengan pelatihan dan pendampingan,” ucapnya.
Cucu menjelaskan, metode pembelajaran yang diberikan bagi peserta terdiri dari empat unsur, yaitu belajar mandiri, pembelajaran oleh fasilitator, pembelajaran dari pihak lain, dan sistem praktek.
“Untuk pembelajaran mandiri, kami menyiapkan Kemenkeu Learning Center, didalamnya banyak sekali program pembelajaran yang bisa diakses UMKM. Kedua, pembelajaran terstruktur yang diajari oleh fasilitator. Ketiga, learning from other atau pembelajaran dari pihak lain, disini para pelaku UMKM bisa saling sharing satu dengan lainnya seperti kisah sukses. Yang terakhir pembelajaran praktek,” jelas Cucu.
“Kegiatan hari ini akan dilanjutkan dengan pendampingan terhadap pelaku UMKM, sehingga mereka dapat menyajikan laporan keuangan sesuai standar akuntansi yang berlaku, atau melakukan pemasaran produk UMKM dengan baik,” kata Cucu menambahkan.
Ia berharap, peserta kelas pembukuan, sudah bisa membuat laporan keuangan, neraca, laporan rugi laba dan laporan kas. Sehingga kata dia, saat pelaku UMKM mengajukan kredit ke bank, tidak ada halangan lagi, karena laporan-laporan tersebut merupakan syarat pengajuan kredit.
“Untuk kelas pemasaran, akan diberitahukan fasilitas lelang UMKM. Disisi lain kami akan mengarahkan mereka bagaimana untuk memiliki akun di market place, akan kami pandu sehingga hari ini mereka minimal punya akun di DJPay, akun lelang UMKM, dan akun Market Place. Perkembangan akun ini terus kami pantau,” pungkas Cucu.(71)