oleh

Kementan RI Dorong Bunga Krisan Tomohon Segera Diekspor

METRO, Tomohon- Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balitbangtan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Holtikulrura Kementerian Pertanian (Kementan) RI, kerjasama dengan Pemerintah Kota Tomohon, menggelar kegiatan FGD (Focus Group Discussion) Pengembangan Agribisnis Krisan Tomohon Menuju Ekspor.

Kegiatan dilaksanakan di Balai pembenihan pembibitan dan agrowidya wisata (Show Window) Kelurahan Kakaskasen Dua, Tomohon Utara, Senin (18/10/2021), diikuti secara langsung, dan juga secara virtual.

Walikota Tomohon Caroll JA Senduk SH mengapresiasi Kementerian Pertanian RI bersama Komite II DPD (Dewan Perwakilan Daerah) Republik Indonesia, yang senantiasa terus berupaya bersama Pemerintah Kota Tomohon dalam pengembangan budidaya bunga krisan di Kota Tomohon. Bahkan memprogramkan Tomohon sebagai salah satu daerah pengekspor bunga krisan.

“Sebagai Pemerintah Kota Tomohon berharap, dengan adanya kegiatan FGD saat ini, akan mempercepat Kota Tomohon untuk ekspor krisan,” ujar Senduk.

Hal ini, lanjut dia, menjadi kesempatan bagi Pemerintah Kota Tomohon bersama unsur petani bunga dan masyarakat Kota Tomohon untuk pengembangan krisan, sehingga berharap sebelum tahun 2024 sebagai target. Semoga mulai tahun 2022 Kota Tomohon sudah mulai melakukan ekspor bunga krisan.

“Suksesnya program ini kedepan, tentu adanya dukungan dari seluruh komponen masyarakat Kota Tomohon, di dalamnya para unsur petani bunga yang ada di Kota Tomohon”, kata Senduk.
Lebih lanjut diungkapkannya, Pemerintah Kota Tomohon rencanannya akan membangun lokasi taman bunga di kompleks Show Window, apalagi dengan apa yang dijuluki Kota Tomohon sebagai Kota Bunga. “Tugas kami tentu akan membangun taman bunga di lahan yang luasnya berkisar 1,2 hektar,” ungkapnya.

Sementara Kepala Puslitbang Hortikultra melalui Kepala Balithi Dr Ir Muhammad Thamrin MSi, menjelaskan pemenuhan akan kebutuhan pasar eksport bunga krisan ke berbagai negara terlebih di Jepang masih sangat kecil. Sementara kebutuhan akan bunga krisan seperti negara Jepang membutuhkan 5 miliar bunga krisan pertahunnya, sedangkan Kota Tomohon baru mampu menghasilkan sebanyak 5 juta bunga krisan pertahunnya.

“Dengan begitu peluang pasarnya sangat besar sekali, berharap dengan berbagai strategi, tahun 2024 Tomohon sudah dapat melakukan ekspor krisan, tetapi dengan tuntutan pasar yang begitu cepat. Tidak mustahil secepatnya program ini akan berjalan dengan strategi penting, salah satunya kegiatan pada saat ini,” harapnya.

Anggota DPD Komite II Ir Stefanus BAN Liow SH MAP mengatakan, DPD RI mendukung sinergitas Kementerian Pertanian, Pemprov Sulut dan Pemkot Tomohon untuk memprogramkan ekspor bunga Kota Tomohon. Juga mendorong Kementerian Pertanian untuk menjadikan Kota Tomohon sebagai pusat pengembangan benih atau sentra benih bunga krisan.(05)

Komentar