METRO, Manado- Data Indonesia Quarantine Full Automation System (IQFAST) Badan Karantina Pertanian (Barantan) mencatat, volume ekspor pertanian asal Sulawesi Utara (Sulut) pada triwulan II tahun 2021 sebanyak 235,3 ribu ton dengan nilai mencapai Rp 2,65 triliun.
Capaian ini meningkat 12 persen, sementara untuk nilai ekspornya meningkat sekitar 111 persen jika dibandingkan dengan kinerja ekspor pada periode yang sama di tahun 2020.
“Akses informasi ekspor ini terus kita gencarkan agar dapat menjadi perhatian dan juga atensi pihak terkait. Harapannya performa dapat terjaga bahkan dapat terus meningkat,” ujar Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksyidayyan Saragih.
Menurut Donni, catatan peningkatan kinerja ekspor pertanian ini berkorelasi dengan laporan pemda yang menyebutkan bahwa ekonomi Sulut di semester I yang tumbuh 1.8 persen, 23 persen disumbang dari sektor pertanian.
Donni juga menjabarkan secara rinci ragam komoditas pertanian ekspor diwilayah kerjanya, masing-masing adalah asal sub sektor perkebunan berupa minyak kelapa dan sawit, produk olahan kelapa serta pala, dengan negara tujuan terbesar ke Tiongkok.
“Sementara asal subsektor hortikultura, terdapat komoditas emerging atau baru yakni tanaman hias. Pada semester satu tahun lalu belum terdapat ekspor namun sampai Juni ini ekspor tanaman hias Sulut telah tembus ke 13 negara dengan 11 pelakunya berasal dari eksportir baru dari kalangan muda atau generasi milenial,” tandasnya.(71)
Komentar