METRO, Bitung- Pandemi Covid-19 tak menghalangi Klenteng Seng Bo Kiong Bitung melaksanakan prosesi Cap Go Meh. Hajatan umat Tri Dharma itu tetap berlangsung meski dengan protokol kesehatan yang ketat.
Prosesi Cap Go Meh di Bitung berlangsung Selasa (15/02) kemarin. Prosesi itu hanya diadakan di halaman Klenteng Seng Bo Kiong yang terletak di Kelurahan Kadoodan, Kecamatan Madidir. Meski begitu, situasi dimaksud tak mengurangi makna dari hajatan tersebut.
Rolly Ciwulusan selaku rohaniawan di Klenteng Seng Bo Kiong mengakui keterbatasan dalam prosesi itu. Ia menyatakan kondisi itu harus dijalani demi mematuhi anjuran pemerintah terkait antisipasi penyebaran Covid-19.
“Kita harus menghormati anjuran pemerintah, itu tujuannya bagus. Yang penting kita tetap bisa sembahyang dan melaksanakan Goan Siau (sebutan lain prosesi Cap Go Meh,red),” tukasnya.
Rolly menyebut protokol kesehatan dalam prosesi tersebut dijalankan dengan ketat. Semua orang yang masuk ke dalam pelataran Klenteng Seng Bo Kiong diwajibkan melalui tes swab Antigen. Selain itu, sebelumnya juga sudah diadakan sterilisasi di kompleks Klenteng dengan penyemprotan disinfektan.
“Jadi kita mematuhi dengan benar ketentuan yang diatur pemerintah,” ucapnya.
Pemkot Bitung sendiri turut mendukung pelaksanaan Cap Go Meh. Selain mengerahkan petugas Dinas Kesehatan untuk mengadakan tes swab Antigen, dukungan juga diberikan dengan menopang penyelenggaraan secara virtual. Saat hajatan itu berlangsung sore kemarin, semua prosesinya bisa diikuti via aplikasi Zoom. Alhasil, kegiatan itu tetap bisa disaksikan banyak orang meski hanya daring.
“Kita memberi dukungan karena Cap Go Meh ini bagian dari ibadah umat Tri Dharma. Yang namanya ibadah tentu tidak boleh dilarang karena itu menyangkut keyakinan. Makanya meski terbatas dan virtual kita tetap mengizinkan prosesi itu berlangsung,” terang Walikota Bitung Maurits Mantiri perihal dukungan yang diberikan pemerintah untuk prosesi tersebut.
Maurits sendiri ikut menyaksikan Cap Go Meh secara virtual. Dalam kesempatan itu ia bahkan sempat berinteraksi dengan masyarakat yang turut menyaksikan hajatan dimaksud.(69)