oleh

KONI Sulut Bakal Minimalisir Cabor Lolos PON XXI Lewat Kuota

MENGHADAPI Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh dan Sumatera Utara Tahun 2024 mendatang, KONI Sulut bakal meminimalisir keberangkatan Cabang Olahraga (Cabor) yang lolos babak kualifikasi hanya melalui kuota.

Hal tersebut terungkap saat Rapat Pengurus KONI Provinsi Sulut, yang digelar pekan lalu. Ketua Umum KONI Sulut Drs Steven Kandouw memastikan seluruh cabor yang diberangkatkan ke PON 2024 adalah hasil kualifikasi bukan hanya untuk memenuhi kuota cabor.

Karena itu, sebelum pelaksanaan Pra PON, pihak KONI Sulut akan menetapkan kriteria kelolosan cabor. Sebab, pengalaman dalam beberapa PON, cabor yang berangkat hanya merupakan hasil pembagian kuota dari masing-masing Pengurus Pusat atau Pengurus Besar, hasilnya mengecewakan.

Untuk itulah, karena PON XXI banyak cabor yang dipertandingkan, KONI Sulut akan menetapkan cabor yang akan diberangkatkan sesuai dengan hasil babak kualifikasi atau Pra PON. Artinya, jika Pra PON hanya di tingkat wilayah, akan diputuskan apakah hanya peringkat pertama yang dikirim ke PON.

Sementara itu, Kabid Binpres KONI Sulut Dr Marnex Berhimpong MKes AIFO memastikan pihaknya akan memonitor kesiapan masing-masing cabor dalam persiapan berlaga di babak kualifikasi PON. Artinya, kalau hanya persiapan seadanya, peluang untuk diikutkan di Pra PON akan dipertimbangkan.

Sebab, menurut Berhimpong, KONI Sulut sangat berharap cabor yang diberangkatkan ke Pra PON benar benar siap dengan mengusung target bukan hanya lolos PON, tapi meraih tiket lewat hasil berupa medali. “Jadi jangan hanya punya target lolos saja, tapi harus berusaha meraih medali,” tukas Berhimpong.

Seperti diketahui, sejak beberapa PON terakhir, KONI Sulut masih memberikan toleransi bagi cabor yang lolos PON dengan pembagian kuota dari masing-masing cabor. Tapi, berbekal hasil di PON XX Papua dimana cabor yang berangkat hanya dengan kuota gagal di babak awal, membuat KONI Sulut akan membatasi cabor yang nantinya diberangkatkan ke PON XXI Tahun 2024.

Selain itu, organisasi cabor juga tidak bermasalah atau memiliki konflik internal yang menghambat pembinaan. “Jadi cabor yang masih bermasalah atau masih ada konflik internal agar segera dibenahi. Jika hingga menjelang tampil di Pra PON masih terjadi konflik, tidak akan diikutsertakan,” tegas Steven Kandouw, yang juga adalah Wakil Gubernur Sulut.(dni)

Komentar