LSM Anti Korupsi: Dana Swakelola Perlu Transparan

METRO, Manado- Ketua LSM Anti Korupsi, Rudi Kofia SH meminta agar perbaikan pekerjaan longsor jembatan Interchange perlu transparan. Dimana pekerjaan penanggulangan longsor jembatan yang menelan anggaran kurang lebih 800 juta rupiah terkesan tidak trasparan.

“Sebab dari mulai bekerja sampai selesai pekerjaan tidak ada papan informasi. Sementara pekerjaan tersebut menggunakan dana swakelola yang tidak di tenderkan,” kata Kofia.
Bahkan beberapa kalangan masyarakat juga mempertanyakan hal tersebut.

“LSM akan melakukan investigasi tentang pengalokasian dana tersebut. Jika terindikasi adanya dugaan penyimpangan, maka LSM Anti Korupsi akan melaporkan ke Penegak Hukum,” tandasnya.

Sementara itu Kasatker PJN 1 BPJN Sulut, Yulianti Manu, melalui PPK 1.3, Nixon Sajow ketika dikonfirmasi mengatakan, bahwa perbaikan longsoran di Jembatan Interchange memang tidak memakai papan proyek. Karena pekerjaan tersebut, kata Sajow, menggunakan dana swakelola.

Untuk tahun ini, Nixon Sajow menjelaskan, bahwa dana swakelola yang ditangani berjumlah Rp. 3 miliar. Yakni untuk penanganan pekerjaan pembersihan selokan, pemarasan rumput, pemeliharaan jalan dan jembatan.

“Sementara untuk pekerjaan longsoran tersebut menelan anggaran sebesar Rp. 800 juta. Bahkan dana itu tidak cukup dan kami mengusulkan tambah dana, untuk pekerjaan pemeliharaan ruas lainya,” ungkap Sajouw, di ruang kerjanya pekan lalu.

“Jadi untuk penanganan pekerjaan swakelola tersebut kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada, untuk kenyamanan bagi masyarakat,”pungkas Sajow.(ric/kg)

Tinggalkan Balasan