METRO, Bitung- Sebagai daerah pelabuhan Bitung tergolong rawan dengan aksi penyelundupan. Barang ilegal dari negara lain bisa dengan mudah masuk ke daerah ini. Untuk itu, support bagi TNI-Polri sangat penting dalam memberantas praktik tersebut.
Demikian dikatakan pentolan LSM Waraney Puser In’ Tana Toar Lumimuut (WPITTL) Bitung, Mario Mamuntuh, Rabu (08/09) kemarin. Mario menganggap kerjasama antara masyarakat dan TNI-Polri merupakan hal penting.
“Penyelundupan merugikan kita semua, baik itu negara, daerah dan masyarakat. Maka dari itu kita perlu mendukung aparat negara untuk memberantas praktik tersebut. Dan kami dari LSM Waraney Puser In’ Tana siap memberikan dukungan penuh,” tuturnya.
Mario pun membeber penyelundupan barang ilegal yang membahayakan semua pihak. Barang-barang itu semisal narkoba, senjata api dan bahan peledak. Menurut dia, jika barang-barang dimaksud lolos masuk ke Bitung dampaknya akan fatal.
“Sebenarnya banyak barang ilegal yang rawan diselundupkan. Tapi narkoba, senjata api dan bahan peledak yang paling berbahaya. Masa depan bangsa bisa rusak oleh narkoba, begitu juga dengan senjata api dan bahan peledak. Selain bisa mengganggu kamtibmas, juga bisa merusak kerukunan masyarakat jika dua barang ini jatuh ke kelompok radikal,” paparnya.
Mario berharap TNI-Polri bisa menyikapi dengan tepat indikasi di atas. Ia mendorong pengawasan lebih ditingkatkan demi mencegah barang-barang itu masuk secara ilegal. LSM WPITTL kata dia, siap mendukung dan terlibat dalam upaya itu.
Tak sekedar bicara, usai memberikan keterangan Mario dan beberapa rekan berkunjung ke Pelabuhan Perikanan Samudera Bitung di Kecamatan Aertembaga. Di sana mereka mengajak nelayan untuk ikut terlibat mencegah aksi penyelundupan. Kalangan nelayan dibidik karena tak jarang aksi dimaksud dilakukan lewat kapal penangkap ikan.
Usai membuka pemahaman para nelayan, Mario Cs menyempatkan diri membagikan masker dan hand sanitizer kepada mereka. Kegiatan itu dilakukan tidak lain dalam rangka mendukung upaya pemerintah memerangi Covid-19.(69)
Komentar