Maurits-Hengky Tunggu Jadwal Pelantikan

Penetapan calon terpilih sempat diganggu gempa bumi

METRO, Bitung- KPU Bitung menetapkan Maurits Mantiri dan Hengky Honandar sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota terpilih. Penetapan berlangsung Kamis (21/01) lalu di Fave Hotel, Pusat Kota Bitung. Menariknya, acara tersebut sempat terganggu dengan insiden gempa bumi.

Penetapan Maurits dan Hengky dilakukan lewat rapat pleno terbuka yang dipimpin Ketua KPU Bitung Deslie Sumampouw. Ia ditemani empat komisioner yang terdiri dari Iten Kojongian, Idhli Rahmadiani, Syarifudin Hasan, serta Yunnoy Rawung. Sekretaris KPU Bitung Poula Tuturoong juga hadir dalam rapat itu.

Sebelumnya, dalam Rapat Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara pada 14 Desember tahun lalu, KPU Bitung telah menetapkan Maurits dan Hengky sebagai pemenang Pilkada 2020. Pasangan tersebut jadi jawara setelah meraih 67.308 suara, mengalahkan Max Lomban-Martin Tumbelaka yang memperoleh 37.770 suara, serta Victorine Lengkong-Gunawan Pontoh dengan 8.831 suara.

“Dengan ini menetapkan pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bitung nomor urut 3, Ir Maurits Mantiri MM dan Hengky Honandar SE, sebagai calon Walikota dan Wakil Walikota Bitung terpilih periode berikut,” ujar Ketua KPU saat membacakan keputusan dalam rapat pleno tersebut.

Penetapan itu sambung dia, dilaksanakan setelah penyelenggaraan pemungutan dan perhitungan suara Pilkada Bitung berjalan tanpa gugatan. Hal itu dibuktikan lewat terbitnya Buku Register Perkara Konstitusi oleh lembaga hukum terkait, yakni Mahkamah Konstitusi, yang menyatakan Pilkada Bitung bersih dari gugatan atau keberatan pihak yang kalah.

“Dengan sendirinya rapat pleno terbuka penetapan calon terpilih ini sah dilaksanakan,” tandas Ketua KPU.

Sementara, Maurits dan Hengky yang diwawancarai usai penetapan menyampaikan rasa syukur mereka. Keduanya pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan.

“Terutama kepada semua masyarakat yang telah ambil bagian dan menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2020. Sekarang semua telah berakhir, jadi mari kita fokus untuk sama-sama memajukan daerah,” tukas Maurits yang diamini Hengky.

Pelaksanaan rapat pleno itu sempat diskors selama kurang lebih satu jam. Gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Talaud jadi pemicunya. Gempa bermagnitudo 7,1 itu membuat semua peserta rapat harus dievakuasi. Sebagian bahkan sudah meninggalkan ruangan saat gempa berlangsung.

Peserta rapat yang terdiri dari anggota KPU dan Bawaslu, unsur Forkopimda, serta pasangan calon dan perwakilannya, memang pantas khawatir dengan gempa tersebut. Bagaimana tidak, rapat pleno itu diadakan di Lantai 8 Fave Hotel sehingga guncangan yang terjadi sangat terasa. Alhasil, begitu gempa usai halaman parkir hotel tersebut tampak penuh dengan para peserta rapat.(69)

Tinggalkan Balasan