Nilai Ekspor Sulut di Awal Tahun Menurun 9,8 Persen

KORANMETRO.COM- Di awal tahun 2025 nilai ekspor Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami penurunan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, mencatat pada bulan Januari 2025, nilai ekspor Sulut mengalami penurunan 9,87 persen.

Dari 96,94 juta dolar pada bulan Desember 2024, turun menjadi 87,37 juta dolar di bulan Januari 2025.

Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, mengatakan penurunan ini disebabkan oleh menurunnya nilai ekspor pada tiga komoditas unggulan Sulut yakni golongan barang HS-15, HS-03, dan HS-16.

“HS 15 yaitu lemak, minyak, nabati; HS 03 ikan krustasea dan moluska, Sementara HS 16 yaitu olahan daging ikan krustasea dan moluska,” papar Aildil.

Ia mengatakan, golongan barang lemak, minyak nabati masih menjadi kontributor terbesar terhadap nilai ekspor Sulawesi Utara pada bulan Januari 2025, dengan share terhadap nilai ekspor mencapai 75,51 persen.

“Golongan barang tersebut diekspor ke 7 negara tujuan yaitu Philipina, Malaysia, Srilanka, Tiongkok, Korea Selatan, Belanda, dan Jerman,” ungkapnya.

Kata Aidil, nilai FOB ekspor dari golongan barang HS 15 mengalami penurunan sebesar 7,56 persen daripada bulan Desember 2024. “Namun bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2024 golongan barang ini mengalami peningkatan sebesar 88,47 persen,” jelas Aidil.

Dari sisi volume, kata Aidil, mengalami peningkatan sebesar 29,61 persen dibanding bulan Desember 2024. Komoditas yang mengalami peningkatan volume ekspor terbesar, menuturnya, adalah olahan dari sayuran, buah, dan kacang (HS 20) dengan kenaikan sebesar 67,92 persen.

“Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan volume ekspor terbesar adalah berbagai produk kimia atau HS 38 dengan penurunan sebesar 92,37 persen,” katanya.(ian)

Tinggalkan Balasan