KORANMETRO.COM- Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili membawa hoki tersendiri bagi pedagang ornamen dan pernak-pernik Imlek yang biasa jualan di kawasan Pecinan Kota Manado.
Para pedagang ini mengaku meraup untung hingga 2 kali lipat jika dibandingkan dengan penjualan pada hari normal.
Para pedagang musiman ini menjual beragam ornamen khas Imlek, antara lain lampion, bunga, dan kertas bertuliskan sajak, serta alat-alat sembahyang. Tak ketinggalan para pedagang mainan anak yang biasanya mangkal di seputaran kelenteng Ban Hin Kiong dan Kong Zimiao, Manado.
Salah satu pedagang mainan anak, Alfasah, mengaku bahwa dirinya sudah berjualan seminggu sebelum Tahun Baru Imlek.
“Sudah jualan sekitar seminggu, dan sejauh ini lumayan rame pembeli. Kebanyakan beli topeng barongsai,” ungkap Alfasah.
Pria asal Kota Cirebon ini menjual mainan bertema barongsai seperti topeng barongsai dan miniatur patung barongsai, dengan harga bervariasi mulai Rp 35 ribu hingga yang paling mahal Rp 150 ribu.
“Mainan dan topeng barongsai saya pesan dari Kota Cirebon. Pengrajin mainan begini cuma ada di sana,” jelasnya.
Alfasah mengaku baru tahun ini menjual ornamen Imlek di Kota Manado. Sebelumnya Ia berjualan keliling ke Sumatera dan Kalimantan. Sejauh ini, katanya, perayaan Cap Go Meh paling ramai di Kalimantan.
“Omset di sana saat Imlek bisa Rp 15 juta sehari. Nah, tahun ini saya mau coba di Manado, siapa tahu lebih rame. Kata orang ada tradisi Cap Go Meh,” ucap Alfasah.
Sementara itu, Lili, pedagang perlengkapan sembahyang di dekat Kelenteng Kongzi Miao juga mengaku mengalami peningkatan penjualan alat-alat sembahyang berupa lilin, hio atau dupa, kertas sembahyang, kemenyan hingga meja altar mini.
Selain alat sembahyang, wanita yang sudah 23 tahun berdagang alat-alat sembahyang ini bilang setiap tahun jelang Imlek ia juga menjual ornamen dan pernak-pernik pelengkap.
“Penjualan dupa, lilin, dan kertas sembahyang meningkat jika dibandingkan hari biasa. Tahun ini saya jual lampion ukuran besar dan kecil yang saya datangkan dari Jakarta,” katanya.(ian)