Realisasi program Kotaku untuk pengentasan wilayah kumuh
METRO, Bitung- Pemkot Bitung memulai pelaksanaan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Tahun 2021. Sedikitnya ada 200 unit rumah akan dibangun di Kelurahan Pinokalan, Kecamatan Ranowulu. Ratusan rumah tersebut nantinya diserahkan ke masyarakat yang jadi penerima manfaat program.
Peluncuran program dimaksud berlangsung Selasa (14/09) kemarin di Kelurahan Pinokalan. Kegiatan itu ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking oleh Walikota Bitung Maurits Mantiri. Selain rumah, fasilitas pendukung semisal jalan, drainase, instalasi air minum serta sanitasi juga akan dibangun.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Pemkot Bitung, Hendri Sakul, menjelaskan perihal program tersebut dalam laporannya. Ia membeber anggaran untuk program Kotaku bersumber dari pemerintah pusat, yakni Dana Alokasi Khusus (DAK) Integrasi.
“Dari Kementerian PUPR dengan total anggaran Rp 24.138.600.000,” ungkapnya.
Program ini ditujukan bagi masyarakat di Pasar Tua, Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa. Masyarakat di wilayah tersebut jadi sasaran karena permukiman yang mereka tinggali dianggap kumuh.
“Tapi penentuan wilayah kumuh ini bukan baru sekarang, sudah dari enam tahun lalu. Dasarnya adalah Keputusan Walikota Bitung Nomor 188.45/HKM/SK/201/2015. Artinya, keputusan itu ditentukan dari tahun 2015 lalu,” terangnya.
Kehadiran program Kotaku pada tahun ini patut disyukuri. Alasannya menurut Hendri, Bitung jadi salah satu dari 11 kabupaten/kota di Indonesia yang melaksanakan program tersebut. Ada 48 daerah yang mengajukan diri namun hanya sebagian yang lolos seleksi.
“Jadi kita harus bersyukur program ini turun di sini. Dan diharapkan pelaksanaannya berjalan baik agar kedepan program serupa bisa turun lagi,” katanya.
Sementara itu, Walikota Maurits Mantiri mengaku senang program ini bisa bergulir. Ia yakin pembangunan perumahan bagi masyarakat yang membutuhkan punya dampak positif bagi perekonomian secara umum.
Karena itu, Maurits berharap masyarakat yang jadi sasaran bisa memanfaatkan program tersebut dengan tepat. Ia mendorong mereka mendapatkan kehidupan yang lebih baik di tempat tinggal yang baru.
“Nantinya kalau sudah relokasi ke sini saya yakin akan lebih bahagia. Bisa membuka usaha baru yang lebih menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan memang tujuan dari program pengentasan wilayah kumuh adalah peningkatan kesejahteraan. Masyarakat yang jadi sasaran program didorong untuk mencapai hal itu,” katanya.(69)
Komentar