METRO, Bitung- Indonesia salah satu negara di dunia dengan tingkat literasi terendah. Itu artinya minat baca masyarakat di sini kalah jauh dibanding warga negara lain. Untuk itu, kampanye meningkatkan minat baca harus terus digalakkan.
Isu di atas jadi topik utama dalam kegiatan roadshow yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemprov Sulut, Selasa (24/05) kemarin. Kegiatan tersebut menyasar lima daerah yang meliputi Manado, Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, dan terakhir finish di Bitung.
Kegiatan roadshow dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Perpustakaan Nasional ke-42, dan Hari Kearsipan Nasional ke-51. Pesertanya adalah jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah di Provinsi Sulut.
Asripan Nani selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemprov Sulut menyentil soal literasi rendah dalam sambutannya. Ia menyatakan kondisi itu harus jadi perhatian semua pihak.
“Gemar membaca atau budaya membaca harus lebih ditanamkan lagi kepada generasi muda. Itu penting karena sangat membantu pada kegiatan pembangunan di segala aspek. Maka dari itu, upaya meningkatkan minat baca ini jadi tanggung jawab banyak pihak,” tuturnya.
Asripan menyebut kebiasaan membaca tak sekedar menambah wawasan dan pengetahuan, tapi juga berperan dalam membentuk karakter seseorang. Membaca merupakan kegiatan yang mudah dilakukan namun manfaatnya sangat besar.
Asripan mengakui pemerintah memiliki peran paling besar untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Hal itu bahkan sebuah kewajiban yang harus dijalankan dengan konsekwen. Namun begitu, ia menganggap pemerintah butuh bantuan dan dukungan dari pihak lain.
“Termasuk keluarga atau orang tua di rumah. Mereka yang paling dekat dengan anak-anak sehingga harus dimulai dari situ dulu. Tapi selain itu elemen dalam masyarakat juga harus ambil bagian. Makanya kita punya yang namanya Duta Baca maupun komunitas tertentu yang tugasnya mengkampanyekan gemar membaca,” tukasnya.
Forsman Dandel selaku Plh Sekretaris Daerah Bitung juga ikut menyampaikan sambutan pada roadshow tersebut. Ia membacakan sambutan Walikota Maurits Mantiri yang berhalangan hadir di acara itu. Salah satu poin penting dalam sambutan dimaksud adalah penyesuaian terhadap kondisi terkini.
“Dinas Perpustakaan juga perlu menyesuaikan dengan perkembangan demografi dan perubahan perilaku dalam masyarakat, terutama generasi milenial. Saat ini generasi muda kita lebih memilih mengakses informasi lewat media sosial, sehingga hal itu harus diperhatikan,” kutip Forsman dari sambutan itu.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah tidak boleh hanya mengajak atau memberikan imbauan agar masyarakat gemar membaca. Yang harus dilakukan justru mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.
“Karena itulah mengapa digitalisasi sangat penting. Sebab dengan memiliki atau menyiapkan ekosistem digital yang diperlukan, maka dengan sendirinya peminat akan datang. Begitu juga dengan minat baca. Jika tidak dilaksanakan transformasi yang menyangkut pelayanan perpustakaan, maka minat baca masyarakat kita akan tetap berada di titik rendah,” imbuh Forsman.
Pemkot Bitung sendiri lanjut dia, akan mendukung penuh upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pemprov Sulut dalam meningkatkan minat baca. Pemkot Bitung siap bersinergi dan berperan dalam memperbaiki tingkat literasi masyarakat.
Pada kesempatan itu, Bunda Literasi Bitung yang juga Ketua TP-PKK setempat, Rita Mantiri-Tangkudung, menyerahkan Kartu Anggota Perpustakaan kepada para pelajar dan masyarakat. Penyerahan kartu tersebut bertujuan untuk mendorong siapa saja agar mau berkunjung ke perpustakaan untuk membaca.(69)
Komentar