METRO, Tomohon- Pemerintah Kota Tomohon melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Daerah, menggelar kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pencegahan kekerasan terhadap anak, dilaksanakan di rumah dinas Walikota Tomohon, Kamis (19/8/2021).
Walikota Tomohon Caroll JA Senduk SH saat membuka kegiatan menjelaskan, peran anak sangat penting. Dengan demikian sudah seharusnya anak-anak dijauhkan dari kekerasan dalam bentuk apapun. Namun kenyataannya lain, karena kekerasan terhadap anak hampir tak pernah sepi diberitakan di media massa, cetak maupun elektronik.
“Kasus kekerasan terhadap anak masih ditemukan hingga saat ini. Dan yang menjadi akar permasalahan terjadinya kekerasan terhadap anak meliputi permasalahan ekonomi, sosial, budaya, maupun politik,” ujar Walikota.
Untuk itu, lanjut dia, perlu upaya bersama dalam proses pencegahan dan penanganan guna meminimalisir segala bentuk kekerasan tersebut. Beragam upaya pencegahan dan penanganan telah dilakukan oleh berbagai pihak, antara lain dikeluarkannya berbagai peraturan perundang-undangan oleh pemerintah, lembaga pemerhati anak dan kelompok yang mempunyai kepedulian terhadap anak. “Namun sampai saat ini kasus kekerasan terhadap anak masih terus terjadi,” tandasnya.
Melalui pertemuan ini, Walikota mengatakan, semua kembali diingatkan bahwa anak di Indonesia terlebih khusus di Kota Tomohon, belum memiliki rasa aman dari ancaman kejahatan kekerasan fisik, psikhis, penelantaran, seksual, perdagangan manusia (trafficking). Oleh karena itu kedepan disarankan, penanganannya dilakukan secara komprehensif, artinya, dengan memperhatikan berbagai hal yang menjadi akar permasalahannya.
“Kaitan dengan kondisi saat ini, ditengah pandemi covid 19 kita diharapkan dalam beraktivitas jangan abaikan protokol kesehatan. Dimanapun kita berada harus mematuhi protokol kesehatan, hal ini tentunya sebagai upaya dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona,” ungkap Walikota.(05)
Komentar