oleh

Pencarian Nelayan, Tim SAR Fokus di Lokasi Penemuan Perahu dan Area Pesisir Siau

METRO, Sitaro- Upaya pencarian terhadap Wilter Lahansang (58), nelayan asal Kampung Buhias Lindongan II Kecamatan Siau Timur Selatan (Sitimsel) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) yang hilang sejak Jumat pekan lalu terus dilakukan Tim SAR Gabungan.

Dalam proses pencarian, anggota tim yang terdiri dari unsur Pos SAR Tahuna, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, TNI/Polri hingga masyarakat dan keluarga korban telah menyisir sejumlah titik, termasuk lokasi ditemukannya perahu korban dan daerah-daerah pesisir Kecamatan Siau Barat Selatan (Sibarsel) serta di wilayah kepulauan Buhias.

Komandan Pos SAR Tahuna, Steven Lumowa mengatakan, untuk mengoptimalkan jalannya operasi penyelamatan, pihaknya terus memperluas area pencarian hingga mencapai 15 mil laut dari titik menghilangnya korban.

“Kita telah membagi tim dan melakukan pencarian hingga 15 mil dari titik lokasi hilangnya korban. Saat ini tim fokus di sekitar lokasi penemuan perahu korban hingga ke kawasan pesisir. Tadi kami juga sudah berjalan di sepanjang area hutan mangrove,” kata Lumowa, Rabu (26/05).

Selama berlangsungnya pencarian dengan menggunakan beberapa armada termasuk sejumlah perahu nelayan, Tim SAR Gabungan kerap diperhadapkan dengan kendala berupa cuaca buruk. “Menjelang sore hari, biasanya cuaca mulai berubah. Makanya kami terpaksa mengentikan operasi ketika cuaca mulai memburuk,” lanjutnya.

Sementara itu, Rivandy Lahansang, anak dari korban yang turut serta dalam proses pencarian berharap agar ayahnya bisa secepatnya ditemukan dalam kondisi apapun. “Harapan kami keluarga, semoga papa bisa ditemukan dalam kondisi apapun. Yang penting ditemukan,” ungkap Rivandy sembari menyatakan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya pencarian ini.

Sebelumnya, Wilter Lahansang (58) turun melaut bersama sejumlah rekannya pada Jumat 22 Mei 2021 sekitar pukul 02.00 Wita dini hari. Mereka mencari ikan di perairan laut antara Pulau Makalehi dan Pulau Tagulandang.

Berselang beberapa saat ketika mereka sedang berada di salah satu rakit, cuaca buruk berupa angin kencang disertai gelombang datang secara tiba-tiba. Wilter dan rekan-rekannya pun berupaya menyelamatkan diri dari terjangan cuaca ekstrem. Namun hingga Jumat sore, Wilter tak kunjung tiba di Kampung Buhias.

Sesama nelayan dan keluarga korban pun langsung melakukan pencarian hingga pada keesokan hari, tepatnya Sabtu pagi, masyarakat dan keluarga menemukan perahu korban dalam kondisi tenggelam. Sementara korban belum diketahui nasibnya hingga kini.(86)

Komentar