Ilustrasi
METRO, Melonguane- Masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud, terlebih yang ada di Kelurahan Melonguane Timur Kecamatan Melonguane, dihebohkan dengan peristiwa gantung diri seorang laki-laki berinisil SND ( 32 tahun ) di rumahnya yang berada di Kompleks Kantor Kelurahan Melonguane Timur, sekitar pukul 07.00 Wita, Rabu (12/2).
Kapolsek Melonguane IPDA Dedy Matahari, SH membenarkan peristiwa tersebut terjadi di rumah keluarga Dumat-Awawangi.
“Kronologis kejadian, sesuai dengan informasi dari saksi yang juga istri korban Olivia Maria Awawangi. Korban keluar meninggalkan rumah sejak pukul 21.00 wita selasa tadi malam tanpa memberitahukan tujuannya dan nanti kembali ke rumah pada pukul 05.00 dini hari tadi. Korban sempat bertemu dengan mertua korban Yunice Awawangi (56 tahun) dan istri yang sedang menggendong anak perempuan mereka di ruang tamu,” ujar Kapolsek Melonguane
Lanjut kata Kapolsek Melonguane, dari ruang tamu, korban kemudian langsung menuju kamar untuk beristirahat serta disusul oleh saksi dan anaknya. Di dalam kamar saksi dan anaknya tidur kembali di tempat tidur keluarga, sedangkan korban tidur di kasur yang di hamparkan di atas lantai di samping tempat tidur keluarga.
“Pada pukul 06.00 wita saksi bangun karena anak saksi menangis minta digendong sehingga saksi dan anaknya keluar dari dalam kamar dan menonton tv di ruang keluarga. Sedangkan korban masih tertidur. Sekitar pukul 07.00 wita saksi masuk ke dalam kamar untuk mandi mempersiapkan diri ke kantor. Saksi sudah tidak mendapati korban berada di tempat tidur semula ketika saksi keluar kamar. Saksi kemudian memanggil korban karena saksi berpikir korban berada di dalam kamar mandi. Namun pada saat saksi menuju kamar mandi yang terletak di dalam kamar, dirinya menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung dengan menggunakan sprei (pengalas tempat tidur – red ) di depan pintu kamar mandi,” ungkap IPDA Dedi
Lebih jauh diungkapkan Matahari, ketika melihat kejadian tersebut, selanjutnya saksi keluar rumah dan meminta tolong kepada ibu korban bernama Heslien Bawotong dan seorang laki – laki bernama Jul Fiksar Mahmud yang kebetulan berada di depan rumah saksi. Selanjutnya saksi dan pemuda tersebut membantu menurunkan korban dan memberikan pertolongan dengan cara membawa ke rumah sakit mala.
“Menurut keterangan saksi pada bulan Januari 2020, korban sempat diopname di Rumah Sakit Umum Daerah di Mala selama tiga hari dan diagnosa menderita penyakit Malaria. Ditambahkan oleh saksi bahwa saat korban datang ke rumah dalam keadaan sadar ( tidak mabuk ). dan saksi tidak mengetahui apa penyebab korban bunuh diri karena selama ini diantara mereka tidak ada permasalahan yang terjadi,” jelas Matahari
Menyikapi kejadian tersebut, Polsek Melonguane kemudian mengambil tindakan dengan mendatangi TKP, membawa Korban ke RSUD Mala, membuat laporan, membuat Visum et Reperetum (VER) dan melakukan olah TKP untuk mendalami kejadian ini.(12)