Hari ini dicanangkan, nakes dan pimpinan daerah dapat giliran pertama
METRO, Bitung- Program vaksinasi Covid-19 di Bitung segera berjalan. Program tersebut akan dicanangkan Senin (01/02) pagi ini. Dan untuk tahap awal, program dimaksud akan menyasar tenaga kesehatan alias nakes.
Jeanestte Watuna selaku Kepala Dinas Kesehatan Pemkot Bitung memberi penjelasan. Ia menyatakan persiapan pelaksanaan vaksinasi berjalan baik.
“Kami siap melaksanakan vaksinasi. Persiapan lancar-lancar saja dan tidak ada kendala,” ujarnya saat dihubungi Minggu (31/01) semalam.
Program tersebut akan dicanangkan di Tribun Upacara Kantor Walikota Bitung. Setelah itu, penyuntikan vaksin bagi pihak yang ditunjuk langsung bergulir. Dan selain nakes, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah juga jadi penerima.
“Dimulai jam 10 pagi. Pak Walikota yang akan pimpin didampingi unsur Forkopimda,” ucap Jeanestte.
Kegiatan di areal Kantor Walikota itu dikhususkan bagi unsur Forkopimda yang masuk kategori Very Important Person atau VIP. Mereka terdiri dari Walikota dan Wakil Walikota, Ketua dan Wakil Ketua DPRD, Kapolres, Dandim, Danyonmarhanlan, Kajari, serta Ketua Pengadilan Negeri. Mereka akan mencanangkan dan diikuti dengan penyuntikan vaksin.
“Pemberian vaksin bagi orang-orang penting bertujuan memberikan teladan. Masyarakat bisa melihat itu agar nanti ketika dapat giliran tidak menolak. Jadi para pejabat ini jadi contoh bagi semua pihak,” terang Jeanestte.
Untuk pemberian vaksin bagi nakes, pelaksanaannya diadakan di seluruh puskesmas yang ada di Bitung. Kebijakan itu sengaja diambil guna mencegah penumpukan orang saat vaksinasi berlangsung. Artinya, dalam kegiatan tersebut protokol kesehatan tetap wajib dijalankan.
Jeanestte lalu membeber prosedur dalam penyuntikan vaksin. Menurut dia, simulasi yang diadakan belum lama ini jadi patokan. Ada empat meja yang harus dilalui oleh semua penerima vaksin.
“Dan kuncinya ada di meja kedua. Di situ akan ditanyakan riwayat penyakit yang pernah atau sedang dialami calon penerima vaksin. Kalau misalnya pernah menderita diabetes, tekanan darah tinggi, atau punya alergi yang berlebihan, itu tidak diperbolehkan. Termasuk juga jika berstatus penyintas atau pernah terpapar Covid-19. Semua akan diperiksa untuk memastikan bisa atau tidak menerima vaksin. Dan khusus perempuan, yang lagi hamil atau menyusui juga tidak boleh,” papar mantan Direktur RSUD Bitung tersebut.
Ia juga turut menyentil batasan usia bagi penerima vaksin. Sebab seperti diketahui, vaksin Sinovac yang akan dipakai dikhususkan bagi usia 18-59 tahun. Dengan begitu, Walikota Max Lomban yang berusia di atas 60 tahun terancam tak bisa menerima. Yang bersangkutan pada tahun ini akan menginjak usia 65 tahun.
“Iya, makanya beliau belum dipastikan ikut menerima atau tidak. Nanti dilihat, apakah beliau cuma mencanangkan atau ikut divaksin,” sebutnya.
Sementara itu, pengawalan untuk penyimpanan vaksin terus dilakukan aparat TNI dan Polri. Vaksin Sinovac yang tiba pekan lalu di Bitung saat ini disimpan di gudang farmasi milik pemerintah. Pengawalan itu sendiri tak hanya untuk penyimpanan, melainkan hingga pemberian vaksin.
“Dijaga ketat. Tidak bisa sembarang orang datang melihat. Begitu juga untuk besok (hari ini,red), kami akan terus melaksanakan pengamanan,” tandas Kapolres Bitung AKBP Winardi Prabowo saat dikonfirmasi.
Winardi memastikan pihaknya tak sungkan menindak tegas bagi yang berniat mengganggu vaksinasi. Program tersebut adalah program nasional jadi wajib disukseskan.
“Yang coba menghambat akan berhadapan dengan kami,” tegasnya.
Sekedar mengingatkan, untuk tahap awal ini Bitung dapat jatah vaksin sebanyak 2.700 dosis. Jumlah itu akan diberikan bagi 1.309 nakes sebagai pihak yang diprioritaskan. Mereka akan mendapatkan dua dosis alias dua kali divaksin. Hal yang sama juga berlaku bagi VIP dan masyarakat umum.(69)
Komentar