Pemasangan tiang pancang di proyek Jembatan Kuwil.
METRO, Airmadidi – Penantian werga Desa Kuwil, Kaleosan dan Sampiri
untuk memanfaatkan jembatan Kuwil setelah hancur diterjang bencana
awal 2014 lalu belum berakhir. Pasalnya proyek pembangunan jembatan
Kuwil dengan anggaran Rp 19 miliar pada 2018 lalu terbengkalai hanya 30-an persen saja yang dikerjakan.
Bahkan kontraktor pembangunan jembatan itu tak mampu lagi mengerjakannya, sehingga proyek pun terbengkalai dan ujung-ujungnya penderitaan warga diperpanjang.
Kepala Inspektorat Minut Umbase Mayuntu mengakui adanya masalah
tersebut. Menurutnya yang dikerjakan selama 2018 hanya 30-an persen.
Sedangkan kontraktornya sudah tak mampu lagi. “Jadi sisa anggaran tak
terpakai dikembalikan ke kas daerah,” tutur Mayuntu.
Sementara itu Kabag Unit Layanan Pengadaan (ULP) Minut Michael Nelwan
mengakui jembatan Kuwil akan diprioritaskan tahun ini. “Jembatan Kuwil
diprioritaskan karena pekerjaan yang lalu hanya 30 persen yang dikerjakan dan kontraktornya sudah tidak mampu. Sisa anggaran sekitar Rp 17 miliar akan ditender kembali awal tahun ini untuk pekerjaan
itu,” aku Nelwan Senin (12/03/2019). Lanjutnya untuk proses tender saat ini sementara persiapan.
Diketahui pemerintah pusat telah mengucurkan anggaran Rp 25 miliar
untuk proses pembangunan jembatan Kuwil yang rusak diterjang banjir
awal 2014 silam. Tahun 2018 lalu proyek tersebut ditender. Nah dalam
pengerjaannya warga sekitar sempat mengeluhkan kualitas pekerjaan
karena tiang pancang menggunakan materi besi yang kecil. Selain itu tiang pancang yang dipasang hanya kedalaman beberapa meter saja. Bahkan keluhan warga sempat ditindaklanjuti DPRD Minut.(RAR)