dr Rina Widayati MKes
METRO, Airmadidi – Sepanjang tahun 2018 lalu, 330 kasus demam berdarah
dengue (DBD) terjadi di Kabupaten Minahasa Utara dan tiga pasien
diantaranya meninggal dunia. Sehingga Minut masuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Deque (DBD).
Sesuai data di Dinas Kesehatan Minut, jumlah pasien DBD sepanjang
tahun 2018 di Puskesmas Kolongan 58 kasus, Puskesmas Airmadidi 30
kasus, Puskesmas Kauditan 119 kasus, Puskesmas Kema 23 kasus,
Puskesmas Tatelu 60 kasus, Puskesmas Talawaan 8 kasus, Puskesmas Batu 5 kasus, Puskesmas Mubune 2 kasus, Puskesmas Likupang 17 kasus, Puskesmas Wori 6 kasus dan Puskesmas Tinongko 2 kasus.
Dari 330 kasus DBD yang masuk Puskesmas itu 3 orang meninggal dunia.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2017 dimana hanya 95 kasus. Sementara wilayah yang jumlah pasiennya tertinggi yaitu Puskesmas Kauditan 119 pasien, Puskesmas Kolongan 58 kasus dan
Puskesmas Tatelu 60 kasus DBD. Sementara penderita DBD yang meninggal yaitu dari wilayah Puskesmas Tatelu, Puskesmas Airmadidi dan Puskesmas
Wori.
“Jumlah penderita DBD tertinggi ada di bulan Desember 2018 sebanyak 60
kasus seiring dengan datangnya musim penghujan,” ungkap Kepala Dinkes
Minut, dr Rina Widayati Mkes kepada wartawan Rabu (09/01/2019).
Lanjutnya sepanjang 2018 telah dilakukan tindakan fogging sebanyak 232 kali di sejumlah tempat melalui 11 puskesmas yang ada di kabupaten
itu. Fogging terbanyak dilakukan di wilayah Puskesmas Airmadidi
sebanyak 80 kali, Puskesmas Tatelu 45 kali, Puskesmas Kolongan 42 kali
dan Puskesmas Kema sebanyak 18 kali. Sisanya dilakukan oleh puskesmas setempat lainnya hanya 5 sampai 20 kali.
“Untuk kasus DBD sejak awal
tahun ini hingga hari ini (kemarin, red) sudah ada 9 kasus dengan 7
kali fogging,” papar Widayati.(RAR)
Komentar