METRO, Sangihe- Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Diano Tino Tandaju mengungkapkan, pada tahun depan Kabupaten Kepulauan Sangihe bakal menerima dana Rp 4 miliar guna Bantuan Operasional Keluarga Berencana (BOKB) yang di peroleh dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
Hal ini disampaikan Tandaju pada kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung Keluarga Berkualitas Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Utara di Rumah Jabatan Bupati Kepulauan Sangihe belum lama ini.“Tahun depan Rp 4 Miliar lebih dana BOKB yang akan diluncurkan dari DAK BOKB ke Pemkab Sangihe, jadi harus dipikirkan itu untuk apa dan prioritaskan untuk masyarakat yang membutuhkan terutama yang kurang mampu,” kata Tandaju.
Untuk itu ia menjelaskan, dengan dana yang begitu besar maka harus ada program-program sehingga dana dapat terserap dengan baik. “Jika tidak ada kegiatan maka anggarannya akan lama terserap. Dan kadang kala ada kegiatan di BOKB yang agak membingungkan terutama untuk pertanggungjawabannya, karena itu jangan segan-segan berkomunikasi dengan kami di Provinsi,” ungkapnya.
Menurutnya, komunikasi dan koordinasi sangat perlu demi kejelasan tiap kegiatan yang akan di laksanakan. “Bukan karena provinsi hebat, tetapi kadang juga bingung namun kita akan coba berkoordinasi dengan BKKBN pusat tentang Kegitan-kegiatan yang ada di BOKB,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Kepulauan Sangihe dr Joppy Thungari ketika di konfirmasi pada Senin (29/11) menjelaskan, terkait dana BOKB kucuran dana kurang lebih Rp 4 miliar itu sudah ada petunjuk teknis (Juknis) untuk alokasi anggaran.
“Jadi kita sudah susun rencana kerja anggaran (RKA) dan kegiatannya akan lebih difokuskan ke upaya-upaya pencegahan stunting dan pembangunan keluarga sejahtera,” kunci Thungari.(bon/kg)