oleh

Sekolah di Bitung Siap PTM 100 Persen

METRO, Bitung- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di sekolah-sekolah di Bitung siap diadakan. Jika tak ada halangan, penerapan tersebut akan diberlakukan mulai Senin (10/01) hari ini.
“Iya, PTM 100 persen dimulai tanggal 10 (Januari) besok,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkot Bitung, Eugenie Mantiri, Minggu (09/01) kemarin.

Pemberlakuan PTM 100 persen ini sesuai ketentuan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri, yang terdiri dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, serta Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. SKB itu khusus membahas tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
“Jadi kita melaksanakan ini bukan asal-asalan, bukan atas kemauan kita. Ini dilaksanakan karena ada ketentuan dari pemerintah pusat,” tutur Eugenie.

Sesuai penyebutannya, PTM 100 persen mengharuskan semua peserta didik hadir di kelas tanpa ada pembatasan kapasitas. Sudah begitu, waktu belajar juga tak lagi dibatasi hanya satu jam dan saling bergantian, melainkan maksimal selama enam jam. Itu artinya kegiatan pembelajaran sudah kembali normal seperti sebelum pandemi Covid-19 berlangsung.

Meski demikian, Eugenie memastikan ada syarat yang harus dipenuhi untuk melaksanakan PTM 100 persen. Syarat dimaksud bersifat wajib karena bertujuan memberi rasa aman bagi peserta didik maupun tenaga pendidik.
“Syaratnya capaian vaksinasi untuk tenaga guru minimal sudah mencapai 80 persen di setiap sekolah. Vaksinasi yang dihitung ini adalah vaksinasi hingga dosis kedua. Kalau pun ada yang sudah 100 persen lebih bagus lagi. Tapi kalau belum tetap bisa dilaksanakan asal 80 persen. Sisanya tinggal menyesuaikan dan bisa mengajar tapi PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh,red),” paparnya.

Lebih lanjut, mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah ini mengaku sudah melaksanakan sosialisasi terkait PTM 100 persen. Selain itu, uji coba juga sudah dilakukan di semua sekolah yang ada, baik tingkat TK, SD maupun SMP.
“Uji coba dari tanggal 3 sampai 7 Januari lalu. Dan kita juga sudah melakukan persiapan dengan meminta sekolah mengisi instrumen kesiapan untuk PTM 100 persen. Instrumen ini tidak hanya dipenuhi saja, tapi juga harus melalui verifikasi oleh kementerian dan tim Covid-19 yang kita bentuk. Jangan dengan kata lain kesiapan kita komplit karena secara teknis maupun non teknis,” tandasnya.

Di lain pihak, kalangan orangtua murid tak mempermasalahkan pelaksanaan PTM 100 persen. Dukungan justru diberikan karena demi kepentingan pendidikan anak.
“Tidak apa-apa, supaya anak-anak bisa belajar lebih baik. Lagipula Bitung zona kuning dan vaksinasi untuk anak juga sementara dilakukan. Selama ini juga aman-aman saja,” tukas Natalia Siwu, salah orangtua yang anaknya masih duduk di bangku SD.

Meski demikian, Natalia berharap pengawasan terhadap PTM 100 persen harus dilakukan semaksimal mungkin. Protokol kesehatan harus diterapkan dengan disiplin agar tidak menimbulkan kekhawatiran bagi semua pihak.
“Jangan sampai lengah dan menganggap remeh,” pintanya.(69)

Komentar