METRO, Sitaro- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan adanya curah hujan dengan intensitasi sedang hingga lebat yang akan melanda wilayah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) di awal bulan Maret ini.
Selain hujan, gelombang dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter juga berpeluang terjadi di perairan laut Sitaro.
“Masyarakat yang bermukim di daerah-daerah rawan bencana diingatkan untuk lebih waspada dalam menghadapi potensi hujan lebat maupun gelombang tinggi,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Ch. Bob Wuaten, Minggu (28/2) kemarin.
Menurut Wuaten, kejadian dua pekan lalu yang melanda sejumlah daerah di Sitaro memberikan gambaran tentang dampak cuaca ekstrem. Untuk itu, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan kepala-kepala wilayah, baik di tingkat kecamatan, kelurahan dan kampung dalam menyikapi potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan gelombang tinggi yang bisa terjadi di awal bulan ini.
“Kondisi ini terus kita sosialisasikan kepada para pimpinan wilayah, mulai dari Camat, Lurah dan Kapitalau bahkan srakeholder terkait lainnya,” ujar Wuaten.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan BMKG tertanggal 28 Februari 2021, terdapat sistem tekanan rendah (1006 HPH) di wilayah Laut Cina Selatan sebelah Utara Brunai. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Barat Laut – Timur Laut dengan kecepatan 6-20 knot.
Sedangkan di Indonesia bagian selatan umunya bergerak dari Barat Daya – Barat Laut dengan kecepatan 10-30 knot. Kecepatan angin tertinggi di wilayah Laut Sulawesi bagian Timur, perairan kepulauan Sangihe, Talaud dan Sitaro, perairan Bitung Likupang, Laut Maluku dan Teluk Tomini.
Kondisi ini menyebabkan peningkatan gelombang tinggi di wilayah-wilayah tersebut. Sebelumnya, sekira dua pekan lalu, cuaca ekstrem berupa gelombang air pasang yang melanda wilayah Sitaro mengakibatkan tiga ruang belajar SMA Negeri 2 Siau Timur serta ruas jalan di Kampung Lia mengalami kerusakan berat.
Tak hanya itu, gelombang air pasang juga mengenai pemukiman warga di Kampung Balirangeng Kecamatan Siau Timur Selatan (Sitimsel). Sedikitnya 175 warga terpaksa harus mengungsi akibat terjangan gelombang air pasang itu.(86)
Komentar