Pakasi menerima Piagam MURI
METRO, Tondano – Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 3 Tondano berhasil melahirkan sebuah rekor baru dalam Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni lomba Putar Dodutu, Rabu (6/3/2019).
Kepala SMA 3 Tondano Deny J M Pakasi mengatakan hal itu merupakan lomba tradisional petani Minahasa jaman dahulu. Biasanya lomba ini dilakukan jikala mengisi waktu luang disela pekerjaan menumbuk padi hasil panen.
“Ini olahraga tradisional yang harus digaungkan kembali karena mulai dilupakan. Ada filosofi menarik yang bisa diambil dalam olahraga tradisional ini seperti kekuatan, kesabaran, gotong royong atau mapalus, dan persatuan yang memang sudah menjadi ciri khas orang Minahasa,” jelas Pakasi.
Dikatakanya juga jika sebelumnya direncanakan bakal diikuti 1010 siswa, tapi hanya 960 yang bisa hadir karena lainnya sementara memgikuti seleksi Paskibraka. Lomba itupun dilaksanakan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun sekolah ke 10.
Senior Manager MURI Ignasius Awan Rahargo mengatakan lomba itu merupakan yang pertama dilakukan di dunia secara masal dengan melibatkan peserta siswa/siswi terbanyak. Apalagi hal itu merupakan salah satu olahraga tradisional daerah yang perlu dibudayakan kembali.
“MURI hadir sebagai saksi untuk memverifikasi suatu peristiwa superlatif karena bentuk kegiatan yang melibatkan jumlah peserta yang terbanyak,” kata Rahargo.
Dijelaskannya, kriteria MURI adalah mencatat sesuatu yang terukur, baik dari bentuk kegiatan yang bersifat massal ataupun pembuatan objek-objek dengan ukuran-ukuran yang luar biasa.
“Dalam memupuk pelestarian Budaya Minahasa di era milenial, MURI begitu mendorong dan mendukung penyelenggaraan olahraga tradisional seperti ini. MURI mencatat ada sebanyak 960 siswa/siswi yang berpartisipasi, dan ini dicatat sebagai yang terbanyak. Oleh karenanya MURI mengapresiasi ini sebagai kegiatan pencatatan rekor baru MURI,” pungkas Rahargo.(cel)
Komentar