oleh

SMPN 2 Airmadidi Doakan Demo di Jakarta Berhenti

-Minut & Bitung-354 views

SMPN 2 Airmadidi gelar doa di Pal Tunjung.

 

 

 

 

METRO, Airmadidi – Unjuk rasa di Jakarta yang mulai ditunggangi hingga sudah memakan korban tenyata menggerakkan sejumlah siswa-suswi SMPN 2 Airmadidi. Walaupun dianggap masih bau kencur rupanya kejadian-kejadian  pasca Pilpres yang terjadi mengundang empati anak-anak yang baru menyelesaikan UNBK.

 

Nuel Marius dan Dewa Luntungan nampak khusuk ikut berdoa yang dipimpin oleh guru dan Kepsek SMPN 2 Airmadidi di Pal Tunjung, Rabu (22/05/2019). Warga sekitar yang turut hadir ikut mendoakan agar unjuk rasa yg terjadi akhir-akhir ini segera selesai agar rakyat bisa beraktifitas seperti biasa.

William S Luntungan Ketua Komite Sekolah yang ikut hadir berharap agar kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di beberapa daerah tidak merembet ke Sulut khususnya Minut.

“Kami dukung penuh aparat keamanan untuk mengambil sikap tegas jika ada oknum-oknum yang kelihatan mau mengambil  kesempatan memanfaatkan unjuk rasa,” tutur Luntungan yang juga menyayangkan sikap pasangan Prabowo-Sandi yang terkesan membiarkan kerusuhan terjadi.

“Alangkah baiknya  pasangan 02 ini menunjukkan sikap negarawan dengan meredam pendukungnya agar berunjukrasa tanpa anarkis. Atau lebih baij mengarahkan massa untuk pulang. Tempuhlah jalur yang sesuai konstitusi. Sudah saatnya Polisi bertindak tegas, segera  tangkap Provokator-provokator yang membuat pernyataan-pernyataan menyulut emosi massa,” tukas Luntungan.

Menurutnya statemen Amien Rais akhir-akhir ini kelihatannya sudah provokatif dan memicu perpecahan. “Tangkap kalau memang sudah melanggar aturan, karena rakyat ada di belakang kalian,” tandasnya.

Di sisi lain Luntungan juga mengkritisi kebijakan pemerintah yang dianggap lebay men’down’ penggunaan medsos. “Seharsnya Kementrian Infokom dari awal mengawasi pengguna medsos, akun-akun bodong langsung diblokir. Demikian juga yang menyebarkan ujaran kebencian, menyebarkan berita hoaks dan lain-lain langsung dinonaktifkan dan diproses hukum,” ungkapnya.

Menurutnya kejadian kemarin membuktikan bahwa Kementrian Infokom tidak kerja maksimal sehingga akun-akun palsu bisa seenaknya menggunakan media sosial.(RAR)

 

Komentar