oleh

Soal Pemulangan Jenasah Marco Tirayoh, BP2MI Tunggu Info Resmi KBRI

KORANMETRO.COM- Balai Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Sulawesi Utara (BP2MI Sulut), menjamin pemulangan jenasah Marco Tirayoh, dari Kamboja ke Indonesia.

Kepala BP2MI Sulut, Hendra Makalalag, mengatakan pemerintah pasti memfasilitasi proses pemulangan jenasah Marco Tirayoh, namun masih harus menunggu penyelidikan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja, terkait perusahaan yang mempekerjakannya.

“Karena ada informasi yang masuk ke kami bahwa dia bekerja sebagai admin di salah satu perusahaan di sana. Kami harap pihak keluarga bersabar karena proses penyelidikan KBRI biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 minggu sampai 1 bulan.,” ungkap Makalalag, Jumat (10/01/2015).

Ia mengatakan, almarhum Marco diduga meninggal karena sakit. Namun untuk penyebab pasti kematian, masih menunggu hasil penyelidikan pihak kepolisian di sana.

Makalalag bilang, Marco Tirayoh merupakan WNI kedua asal Sulut yang dipulangkan oleh pemerintah dalam keadaan meninggal dunia, di sepanjang tahun 2024. Marco, ujarnya, diduga merupakan salah satu korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kamboja.

“Tahun lalu yang dipulangkan dari Kamboja sebanyak 46 orang, 2 diantaranya meninggal dunia,” ungkap Hendra.

Menurut dia, jumlah korban TPPO di Kamboja, mengalami peningkatan setiap tahun. Para korban, katanya, tertarik karena tawaran gaji besar dan ditanggung tiket keberangkatannya. “Tahun 2024 lalu target pemulangan oleh pemerintah cuma 13 orang, namun melonjak hingga 99 orang,” kata Hendra.(ian)

Komentar