Kondisi terkini gunung api Karangetang
METRO, Sitaro- Gunung api Soputan yang berada di Kabupaten Minahasa Tenggara mengalami erupsi pada Rabu (3/10/2018) sekitar pukul 08.47 WITA pagi.
Meski demikian, kondisi tersebut tak berdampak terhadap sejumlah gunung api lainnya yang ada di Sulawesi Utara, termasuk Gunung Karangetang di Pulau Siau Kabupaten Sitaro.
Hal itu dinyatakan Didi Wahyudi, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Karangetang, sore tadi.
“Tidak ada dampak atau pengaruh terhadap gunung Karangetang. Kondisinya masih aman seperti laporan harian yang disampaikan lewat grup WA,” kata Wahyudi yang dihubungi sedang dalam perjalanan menuju Pos Pengamatan Gunung Soputan untuk diperbantukan.
Berdasarkan laporan aktifitas gunung api periode pengamatan 2 Oktober 2018, pukul 00.00 hingga 24.00 WITA tercatat secara visual kabut berada pada kisaran 0-I hingga 0-III dengan asap kawah tidak teramati.
Untuk kegempaan, hembusan dengan jumlah dua kali pada titik ampliudo 2-3 mm berdurasi 12 hingga 15 detik. Hybrit atau fase banyak berjumlah tiga kali dengan amplitudo 3 mm berdurasi 11-14 detik.
Vulkanik dalam berjumlah satu kali dengan amplitudo 46 mm durasi 23 detik serta tektonik jauh 14 kali beramplitudo 5-34 mm dengan durasi 55-215 detik. Atas rincian tersebut ditarik kesimpulan, bahwa Gunung api Karangetang berada pada level i (waspada).
Namun begitu, pihak Pos Pengamatan Gunung Karangetang tetap mengeluarkan rekomendasi antara lain, masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dan beraktifitas pada radius 1,5 km dari kawah aktif dan perluasan ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Baratdaya sejauh 2,5 km.
Mewaspadai guguran lava dan awan panas guguran yang dapat terjadi sewaktu-waktu dari material hasil erupsi 2015 karena kondisinya belum stabil dan mudah runtuh, terutama ke sektor Selatan, Tenggara, Barat dan Baratdaya.
Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai yang berhulu dari puncak gunung selama musim hujan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar hujan dan banjir bandang, terutama di sepanjang bantaran kali Batuawang hingga ke pantai.
Penulis: Vian Hermanses
Komentar