Korban ketika dievakuasi
METRO, Tombatu – Naas dialami Noh Monareh (68). Lelaki asal Winorangian, Kecamatan Tombatu Utara, Minahasa Tenggara ini, Rabu (19/09) kemarin, meregang nyawa setelah tercebur di kolam.
Peristiwa ini, bermula saat korban yang diketahui tuna rungu ini, bekerja di Perkebunan Tembelan, Winorangian, milik Hopni Mokorimban, warga setempat. Keluarga yang merasa curiga, korban belum pulang ke rumah padahal sudah malam, berupaya mencari tahu keberadaan korban termasuk menelpon pemilik kebun. “Waktu ditelpon, saya sedang dalam perjalan pulang dari Manado,” ujar Hopni.
Upaya pencarian pun dilakukan oleh keluarga, pemilik kebun dibantu sejumlah warga. Meski awalnya sempat kesulitan karena pencahayaan kurang karena sudah malam, namun korban akhirnya ditemukan dalam kondisi tenggelam di dalam kolam.
Mendapati hal tersebut, warga bersama aparat Kepolisian Sektor Tombatu langsung mengevakuasi korban. Sayangnya, korban sudah dalam kondisi tak bernyawa. “Dari hasil pemeriksaan medis, korban diperkirakan sudah dalam kondisi tenggelam sekira 4 jam,” jelas Kapolsek Tombatu, Iptu Wensi Saerang.
Pihak keluarga sendiri sebagaimana dikatakan Wensi, menolak untuk mengotopsi korban, apalagi tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. “Keterangan keluarga, selain tuna rungu, korban juga mengidap penyakit asam urat. Dugaan kami, korban mengalami pusing saat bekerja, hingga akhirnya tercebur di kolam,” pungkas Wensi sembari menambahkan, penolakan otopsi disampaikan pihak keluarga melalui surat pernyataan.
Penulis: Ryan J Sandag